Uji Publik Kurikulum Libatkan Ratusan Guru Kaltim

oleh
oleh

Ratusan guru dan kepala sekolah tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan tingkat sekolah lanjutan atas di Provinsi Kalimantan Timur terlibat dalam Uji Publik Kurikulum 2013. <p style="text-align: justify;">"Harapannya adalah agar semua guru mengetahui perubahan kurikulum sekolah," ujar Profesor Mungin dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Samarinda, Kamis dalam acara itu.<br /><br />Selain Profesor Mungin, tampak pula nara sumber lain, yakni Nanang Rijono M.Pd, selaku pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda.<br /><br />Mungin menilai bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara nasional akan berubah mulai tahun ajaran baru 2013, yakni perubahannya akan dilakukan secara bertahap.<br /><br />Tahapan perubahan KTSP pada 2013 tersebut, untuk jenjang SD akan dimulai pada kelas 1 dan kelas 4, jenjang SMP dan SLTA akan dimulai masing-masing dari kelas 1, sehingga dalam tiga tahun ke depan semua kelas mulai SD hingga SLTA sudah diterapkan kurikulum baru.<br /><br />Terkait dengan perubahan KTSP 2013 tersebut, maka semua guru, kepala sekolah, dan semua pihak terkait dalam proses belajar mengajar di sekolah harus siap, sehingga acara semacam uji publik dan pelatihan bagi guru harus terus dilakukan.<br /><br />Menurutnya, landasan pengembangan kurikulum tersebut ditinjau dari tiga aspek, yakni Aspek Filosofi, Aspek Yuridis, dan Aspek Konseptual.<br /><br />Aspek Filosofi adalah, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan kebutuhan masyarakat. Kemudian kurikulumnya berorientasi pada pengembangan kompetensi.<br /><br />Untuk Aspek Yuridis adalah, berorientasi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010  20014 untuk sektor pendidikan.<br /><br />Kemudian berorientasi pada perubahan metodologi pembelajaran, pentaan kurikulum, Inpres Nomor 1 tahun 2010, dan penyempurnaan kurikulum serta metodologi pembelajaran aktif berdasarkan nilai budaya bangsa, yakni guna membentuk daya saing karakter bangsa.<br /><br />Sedangkan ditinjau dari aspek konseptual adalah, berdasarkan pada relevansi, model kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran, dan penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian. <strong>(das/ant)</strong></p>