UN Bukan Lagi Faktor Utama Penentu Kelulusan

oleh
oleh

Hasil Ujian Nasional (UN) tak lagi menjadi penentu kelulusan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kelulusan siswa akan di pengaruhi oleh prestasi siswa selama belajar di sekolah yang juga di pengaruhi oleh moral dan hasil UN. <p style="text-align: justify;">“Sudah ada konsep yang tinggal di tandatangani oleh Menteri yaitu kelulusan siswa di tentukan oleh UN, nilai sekolah yakni hasil UAS dan nilar raport selama 3 tahun belajar,” kata YAT Lukman Riberu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang.<br /><br />Namun demikian, dirinya menilai jika perubahan tersebut memang mempunyai nilai positif dan negative. Positifnya, bahwa  UN bukan lagi yang perlu ditakuti bagi peserta ujian. Selain itu, proses kegiatan belajar yang di ikuti oleh para siswa juga lebih di perhitungkan.<br /><br />“Nilai semester pertama sampai semester enam akan di gabung untuk menentukan nilai rata-rata sebagai salah satu hal menentukan kelulusan," ungkapnya<br /><br />Konsep ini, sekaligus menjawab keluhan orang tua siswa yang menyatakan kalau sekolah seolah-oleh tak memberikan peranan yang maksimal dalam penentuan kelulusan siswa. <br />"Pelaksanaan ujian juga kemungkina besar hanya di lakukan satu kali saja, tak ada lagi ujian ulang” jelasnya.<br /><br />Dengan adanya konsep tersebut, maka bobot kelulusan juga sudah di tentukan.Bobot untuk UN sebesar 60 persen, sedangkan bobot UAS dan nilai raport sebesar 40 persen.<br />Dirinya berharap, konsep UN sekarang ini lebih meningkatkan kesadaran siswa untuk belajar lebih giat, mulai dari masuk sekolah sampai selesai.<br /><br />“ Ketika masuk sekolah, anak sudah harus tahu bahwa nilai yang di dapatkannya, sangat mempengaruhi kelulusan 3 tahun mendatang. Semakin nilai semesternya tinggi, maka semakin besar peluang untuk membantu kelulusan. Karena, rata-rata nilainya akan tinggi juga,” ucapnya.<br /><br />Lukman mengatakan, meski konsep ini sangat membantu kelulusan siswa, bukan berarti tak mempunyai nilai negative. Karena, bukan tak mungkin akan ada permainan nilai ujian sekolah dan nilai raport untuk mengkatrol hasil kelulusan.<br /><br />“Tapi saya yakin kalau sekolah akan bertindak jujur. Karena, nilai sekolah tetap akan di masukan dalam buku induk. Makanya, kecil kemungkinan kalau sekolah bermain-main dengan nilai,” ulasnya.<br /><br />Berubahnya konsep kelulusan, juga akan berpengaruh pada tim pengawas independen. Karena, badan nasional standar pengelola pendidikan sudah mengkaji untuk tak memakai lagi jasa mereka. <strong>(phs)</strong></p>