UN DI Nunukan Gunakan Naskah Soal Fotokopi

oleh
oleh

Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat pada hari pertama di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur, Jumat, seluruhnya menggunakan naskah soal fotokopi. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Rahardi di Nunukan, Jumat, mengakui bahwa naskah soal dan lembar jawaban yang diterima dari Kota Tarakan berbentuk fotokopi karena naskah asli tidak ada lagi.<br /><br />Selanjutnya, dia mengatakan untuk naskah UN pada hari kedua yang akan dilaksanakan Senin (22/4), baru tiba Sabtu (20/4) dan itu pun dikabarkan dalam bentuk fotokopi.<br /><br />"Jadi semua naskah ujian dan lembar jawabannya untuk Nunukan semua dalam bentuk fotokopi," tegasnya.<br /><br />Ia mengatakan, jumlah naskah soal dan lembar jawaban yang diterima pada hari pertama pelaksanaan UN SMA dan sederajat di wilayahnya sebanyak tiga bidang studi yakni matematika, sosiologi, Bahasan Indonesia.<br /><br />Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Nunukan Selatan, Husin Manu, mengakui seluruh lembaran soal dan jawaban yang diterima dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan berupa fotokopi dan tidak ada sama sekali yang asli.<br /><br />Naskah fotokopi lembaran soal dan jawaban fotokopi dalam kantong plastik hitam tersebut diterima dari Kota Tarakan yang diangkut dengan menggunakan pesawat Susi Air pada Jumat (19/4) sekitar pukul 08.30 Wita.<br /><br />Ia juga mengatakan, itupun jumlah soal dan lembar jawaban masih kurang sehingga harus difotokopi kembali sebanyak 10 naskah karena tidak mencukupi dari 132 orang peserta UN 2013 di sekolahnya.<br /><br />Husin Manu mengatakan sebelumnya memang telah mendapatkan informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim bahwa apabila lembaran soal dan jawaban yang diterima tidak mencukupi maka penggandaan dibebankan kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau sekolah bersangkutan.<br /><br />"Soal ujian yang kami terima ini difotokopi di Tarakan dan dari sana baru dikirim ke sini (Nunukan)," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, lembaran soal dan jawaban dalam bentuk fotokopi terpaksa diterimanya daripada harus menunggu kiriman lagi lembaran aslinya yang belum jelas pula kapan akan tiba.<br /><br />"Daripada menunggu lagi, lebih baik terima saja fotokopinya. Kalau menunggu lembaran aslinya maka UN harus ditunda lagi sampai naskah soal datang," kata Husin Manu.<br /><br />Ia menegaskan, pelaksanaan UN tahun 2013 ini paling kacau dan memiliki banyak kelemahan terutama dalam hal distribusi soal hingga bentuk lembaran soalnya. <strong>(das/ant)</strong></p>