Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, sebuah perguruan tinggi negeri pertama atau tertua dari empat provinsi di Pulau Kalimantan tersebut, kini mendapat tambahan seorang doktor bidang ilmu hukum. <p style="text-align: justify;">Tambahan tenaga pengajar bergelar doktor itu seiring dengan berakhirnya studi program doktor ilmu hukum atas nama Mohammad Effendi, dosen Fakultas Hukum Unlam, yang sidang promosinya berlangsung di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Senin.<br /><br />Dalam promosi doktor tersebut, mantan Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Unlam itu, mengajukan disertasi berjudul, "Beberapa Pemikiran Ke Arah Terwujudnya Kemandirian Daerah Di Era Otonomi Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia".<br /><br />Latar belakang gagasan penelitian disertasi tersebut, antara lain bertolak dari pasang surut dan dinamika kebijakan pengembangan konsep otonomi sejak kemerdekaan hingga sekarang belum berhasil mendekatkan pada cita-cita nasional, di antaranya kesejahteraan rakyat.<br /><br />Pasalnya, menurut dosen hukum tata negara itu, terjadi tarik ulur yang kuat antara kepentingan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah serta masyarakat lokal.<br /><br />Oleh karenanya, perkembangan pelaksanaan otonomi daerah selama ini memberi kesan, pemerintah pusat tidak menginginkan kewenangan yang besar berada di derah, dan hal inilah yang selalu memicu timbulnya kesenjangan hubungan Pusat – Daerah, demikain M Effendy.<br /><br />Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unlam itu, merupakan yang ke empat dari dosen tetap di fakultasnya serta tenaga akademis pada program pascasarjana bidang ilmu hukum di perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut.<br /><br />Sidang promosi doktor mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu, dipimpin Direktur P4rogram Pascasarjana Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr Ir H Mahfud Arifin, MS, didampingi Ketua Tim Promotor, Prof Dr HRT Sri Soemantri M, SH.<br /><br />Selain itu, anggota Tim Promotor masing-masing Prof Dr H Rukmana Amanwinata, SH, MH dan Prof Dr I Gede Pantja Aswata, SH, MH serta sejumlah ahli dan refresentasi guru besar.<br /><br />Ujian terbuka promosi gelar doktor mantan anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kalsel itu, selain dihadiri hakim agung RI, Dr H Abdurrahman dan anggota DPR-RI Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, juga Dekan Fakultas Hukum Unlam, Helmi, SH, MH.<br /><br />Sebelumnya, Fakultas Hukum dan Program Magister Ilmu Hukum di Unlam tersebut, baru memiliki tiga dosen tetap bergelar doktor, yaitu H Hadin Muhjad, yang kini menyandang gelar profesor dan Pembantu Rektor I bidang akademis perguruan tinggi itu.<br /><br />Selain itu, Abdu Halim, alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta serta seorang dosen perempuan, dan dalam waktu dekat menyusuk H Ichsan Anwari yang mengikuti program doktor di Universitas Erlangga Surabaya Jatim. <strong>(phs/Ant)</strong></p>