Sebuah badan dunia untuk layanan proyek (United Nations Office for Project Services /UNOPS) akan membangun Pusat Informasi Lestari di Provinsi Kalimantan Tengah yang dilengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan masyarakat setempat. <p style="text-align: justify;">Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang di Palangka Raya, Rabu, mengatakan, rencana tersebut akan dilakukan UNOPS terkait program pengurangan emisi karbon "Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+)" di provinsi tersebut.<br /><br />Hal tersebut disampaikan orang nomor wahid di provinsi yang dijuluki "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" itu setelah menerima Kepala UNOPS Jakarta, Bryan Taylor, Direktur UN ORCID Satya Tripathi bersama stafnya.<br /><br />Pusat Informasi Lestari tersebut, kata Gubernur, seperti disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup dan sekaligus Sekretariat bersama, Mursid Marsono, akan dilengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan dengan kapasitas sekitar 50 orang.<br /><br />"Jadi, Pusat Informasi Lestari yang akan dibangun tersebut semacam ‘Rumah Betang’. Fasilitas terkait keperluan disediakan lengkap. Tujuannya tidak terlepas dengan upaya peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat," katanya.<br /><br />Pusat Informasi Lestari ini bisa saja dilengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan masyarakat di bidang pertanian atau pelatihan bagi peningkatan kualitas dan kapasitas terkait program peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang tinggal di sekitar lokasi.<br /><br />Gubernur Teras Narang mengatakan, upaya pengurangan emisi karbon yang dilakukan melalui program REDD+ merupakan salah satu strategi pelestarian ekosistem dan usaha meningkatkan ekonomi serata kesejahteraan masyarakat.<br /><br />"Tujuan mulia itu perlu mendapat dukungan kita semua," kata Gubernur menerima Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng Sutransyah yang melaporkan berbagai kegiatan, termasuk Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI).<br /><br />Provinsi yang kini menjadi daerah uji coba program pengurangan emisi karbon (REDD+) itu sedang melakukan kegiatan kearah tersebut. Semua pihak diharapkan berpartisipasi dan juga mendukung program tersebut, termasuk wartawan.<br /><br />Peningkatan kesejahteraan Upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan ini diharapkan berjalan sesuai rencana sehingga harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan terwujud di masa mendatang.<br /><br />Gubernur mengatakan, Pusat Informasi Lestari yang akan dibangun UNOPS itu juga tidak tertutup kemungkinan menjadi sarana pelatihan peningkatan kapasitas wartawan di bidang kelestarian ekosistem terkait program REDD+.<br /><br />"Kegiatan peningkatan kualitas dan kapasitas seperti ini positif dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk pelatihan terkait program REDD+. Saya berharap, wartawan Kalteng menjadi pionir bagi Program REDD+ di masa mendatang," katanya.<br /><br />Gubernur Teras Narang mengharapkan, wartawan mengubah pola pikir masyarakat soal program REDD+ melalui informasi berita yang disiarkan di media. Ini penting dilakukan karena terkadang ada yang keliru memahami dan menafsirkan program REDD+.<br /><br />Program ini bukan hanya bagi pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, atau REDD+, tapi juga merupakan upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berdomisili di sekitar hutan di Kalteng, katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>