Universitas Palangka Raya di Kalimantan Tengah mengusulkan penambahan kuota beasiswa Bidik Misi angkatan ke-2 sebanyak 20 orang. <p style="text-align: justify;">"Usul penambahan itu perlu kami ajukan karena masih banyak mahasiswa yang berminat untuk mendapatkan beasiswa itu," kata Pembantu Rektor III Universitas Palangka Raya (Unpar) Bambang S Lautt, Rabu.<br /><br />Ia mengatakan, selama dua tahun sejak program tersebut dicanangkan pada 2010, pihaknya mendapatkan kuota 250 orang sehingga saat ini jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa penuh melalui program seleksi calon mahasiswa miskin tapi berprestasi (Bidik Misi) sebanyak 500 orang.<br /><br />Untuk 2011, jumlah mahasiswa yang mendaftarkan diri sebanyak 364 orang, sedangkan kuota hanya 250 orang, sehingga ia berharap Dikti dapat mengabulkan permohonan penambahan jumlah mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi.<br /><br />Sebanyak 364 orang yang mendaftar beasiswa Bidik Misi angkatan ke-2/2011 itu merupakan mahasiswa jalur undangan dengan melengkapi data keterangan tidak mampu dari sekolah dan RT setempat.<br /><br />Kemudian Unpar melakukan verifikasi karena keterbatasan kuota. Calon penerima beasiswa harus sesuai dengan kriteria yakni berasal dari keluarga tidak mampu tapi memiliki prestasi akademik.<br /><br />Mahasiswa akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp6 juta per semester yang digunakan untuk keperluan selama menempuh pendidikan.<br /><br />Bagi yang lolos seleksi, pemerintah akan menanggung biaya kuliah calon mahasiswa tersebut selama kurang lebih empat tahun masa perkuliahan baik untuk biaya hidup, perkuliahan, buku dan tempat tinggal.<br /><br />Satu hal yang membuatnya bangga adalah pada tahun ini ada satu anak penerima beasiswa Bidik Misi yang bekerja sebagai penjaga sekolah dari SMA 1 Basarang Kabupaten Kuala Kapuas, Kalteng.<br /><br />"Kami berencana mempublikasikan anak tersebut saat menerima beasiswa," ucapnya.<br /><br />Ia berharap mahasiswa tersebut dapat benar-benar mengikuti kuliah dengan baik dan menunjukan prestasi yang gemilang karena setiap tahun indeks prestasi sementara dilaporkan ke Dikti.<strong> (das/ant)</strong></p>
