USAID-IFACS Gandeng Lima Pemda Lestarikan Hutan

oleh
oleh

USAID dan IFACS bersama lima pemerintah daerah di Kalimantan Barat serta sektor swasta di bidang perkayuan menjalin kerja sama dalam upaya melestarikan hutan tropis. <p style="text-align: justify;">Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Ketapang, Senin, dihadiri oleh pemerintah daerah yang bermitra yakni Kabupaten Ketapang, Melawi, Kayong Utara, Sintang dan Sekadau.<br /><br />Penandatanganan itu juga sekaligus peresmian kemitraan untuk mendukung pengelolaan hutan lestari, pembangunan rendah emisi dan prakarsa bijak penanganan perubahan iklim di Kalbar.<br /><br />Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Program Bantuan Kehutanan dan Perubahan Iklim Indonesia (IFACS) berharap kemitraan itu akan mengkoordinasikan berbagai upaya untuk mengurangi penebangan hutan di wilayah Kalimantan sekitar empat juta hektare.<br /><br />Selain itu, juga mengurangi dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi mata pencaharian masyarakat di sekitar lokasi.<br /><br />Direktur USAID Glenn Anders mengatakan, dengan kerja sama itu, dapat mencegah penggundulan hutan di Kalbar serta mengurangi konsekuensi pemanasan global.<br /><br />"Komitmen ini juga dilatari dan dilandasi kemitraan yang sudah terjalin selama 20 tahun," kata Glenn Anders.<br /><br />Ia melanjutkan, kemitraan tersebut berjalan dengan baik dan ada peningkatan secara signifikan termasuk dalam pengelolannya.<br /><br />Bupati Ketapang Henrikus yang diwakili Sekda Andi Djamiruddin mengatakan, dalam pengelolaan yang perlu diwaspadai perubahan struktur vegetasi hutan alam oleh industri dengan sistem tebang habis.<br /><br />"Yang dapat memicu perubahan sistem ekologi," kata dia.<br /><br />Bupati Sintang Milton Crosby yang mewaliki lima daerah mengatakan, dibutuhkan kebijakan yang tepat agar efek rumah kaca dan deforestasi semakin berkurang.<br /><br />Program USAID IFACS merupakan salah satu prakarsa Kedubes AS di Indonesia dalam bidang lingkungan hidup. <strong>(phs/Ant)</strong></p>