Anggota DPR RI dari Komisi V Usman Jafar membantah anggapan untuk urusan perbatasan, Kabupaten Sintang sepertinya ditinggalkan. Selama ini Pemerintah pusat lebih memperhatikan border yang ada di Entikong, Badau dan Aruk. <p style="text-align: justify;">“Tidak juga, ini karena keterbatasan anggaran di Pemerintah. Kita ada 33 provinsi yang harus dipikirkan pemerintah, bahkan untuk wilayah perbatasan negara ada banyak wilayah lain yang juga perlu diperhatikan seperti NTT – Timor Leste, Papua – PNG,” ungkapnya, kepada sejumlah media di Pendopo Bupati, Jumat (05/08/2011) <br /><br />Ditambahkan, saat ini prioritas memang ada di Badau dan Aruk karena kondisinya untuk kedua border tersebut sudah siap.<br /><br />“Keduanya memang sudah lebih dulu siap hanya tinggal peresmian saja. Nah setelah itu kita akan geserkan ke Bengkayang dan Sintang,” ungkapnya.<br /><br />Khusus untuk border di Kabupaten Sintang yang ada di Jasa, Usman mengharapkan agar direalisasi pembangunan infrastruktur jalan oleh Pemkab Sintang.<br /><br />“Kalau itu sudah dilaksankan maka dapat diajukan sebagai jalan nasional,” pungkasnya. <strong>(*)</strong></p>