Volume Sampah Di Bontang Meningkat Selama Ramadhan

oleh
oleh

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang, Kalimatan Timur, mencatat volume sampah selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah ini meningkat sekitar 40 persen, dari biasanya hanya 50 ton menjadi 70 ton setiap hari. <p style="text-align: justify;">"Pada hari-hari biasa sebelum Ramadhan, volume sampah hanya sekitar 50 ton. Sekarang selama Ramadhan volume sampah rata-rata berkisar 65-70 ton per harinya," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bontang Sofiansyah saat dihubungi di Bontang, Selasa.<br /><br />Menurut ia, meningkatnya volume sampah itu disebabkan aktivitas jual beli di sejumlah Pasar Ramadhan di daerah setempat. Hal ini terlihat dari jenis sampah di lapangan yang didominasi limbah kelapa dan beberapa limbah kebutuhan makanan berbuka puasa.<br /><br />Penumpukan sampah terjadi di beberapa titik Pasar Ramadhan, seperti Jalan Bhayangkara, Ahmad Yani, kKlurahan Api-api, serta di Kelurahan Loktuan.<br /><br />"Paling banyak diangkut petugas kami di lapangan memang limbah batok kelapa yang sering memenuhi truk sampah," tambahnya.<br /><br />Untuk mengatasi kenaikan volume sampah, DKP Bontang harus meninggikan bak truk sampah dengan menambah papan di sekelilingnya, agar jumlah sampah yang diangkut bisa lebih banyak.<br /><br />Kepala Bidang Kebersihan DKP Bontang Sabransyah menambahkan keterbatasan armada truk pengangkut sampah yang hanya tersedia 17 unit menjadi kendala dalam pengangkutan sampah. Apalagi dari armada tersebut, lima unit truk kondisinya sudah tua dan tidak laik jalan.<br /><br />"Kami hanya memiliki 12 unit truk dan lima unit Armroll, tapi tidak semua dapat berfungsi maksimal karena ada sebagian truk kondisinya sudah tua dan sering rusak," kata Sabran.<br /><br />Setiap truk harus mengangkut sampah dua sampai tiga kali dalam sehari mulai jam delapan pagi hingga empat sore. Namun, kesadaran masyarakat juga masih rendah, sehingga tidak jarang sampah menumpuk karena warga sering membuang sampah di luar jadwal pengambilan.<br /><br />"Kadang masyarakat membuang sampah di luar jadwal pengambilan, jadi sampah menumpuk. Padahal, kami sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada warga," tambah Sabransyah. (das/ant)</p>