WABUP LETAKAN BATU PERTAMA GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA DI LUNDANG

oleh
oleh

Wakil Bupati Sintang Ignasius Juan memberikan apresiasi yang tinggi atas perkembangan yang dialami oleh masyarakat Desa Lundang Baru Keamatan Dedai. Perkembangan yang dimaksud seperti kondisi ekonomi masyarakat yang berkembang cukup pesat, pertumbuhan umat yang cepat dan diimbangi dengan semangat masyarakat untuk mendirikan gereja baru dan lebih refresentatif. Apresisasi tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sintang saat melakukan peletakan batu pertama gereja Katolik Santa Theresia di Desa Lundang Baru Kecamatan Dedai pada Minggu, 23 Januari 2011. <p>“saya bangga pada masyarakat di sini karena perkembangan umatnya sangat pesat. Selain itu juga, kondisi ekonomi masyarakat sangat baik sehingga umat di sini sudah dua kali bangun gereja dan gereja yang akan dibangun ini adalah bangunan ketiga nantinya. Ini menandakan iman masyarakat yang sudah baik, mampu dan semangat membangun gereja,  dan terlebih memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong yang baik. Tanpa itu semua, tentu mustahil umat disini mampu membangun gereja baru” jelas Wabup.</p> <p>Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena dengan harga karet yang tinggi saat ini, dan masyarakat hendaknya mengelola penghasilan dengan bijak. Penghasilan yang meningkat karena harga karet yang sangat baik saat ini harus dibagi untuk memenuhi kebutuhan hidup, ditabung, memperluas kebun karet dan tentunya menunaikan tanggungjawab umat pada  gereja, khususnya dalam upaya masyarakat untuk membangun gereja yang baru.</p> <p>Pastor Paroki Keluarga Kudus Pandan Romo Leonardus Miau, Pr  mendorong umat Katolik untuk terus mandiri dalam membangun gereja dan tidak mengharapkan bantuan dari pihak lain. “kekuatan utama dalam membangun rumah ibadah adalah umat itu sendiri. untuk itu, momen harga karet yang tinggi saat ini harus dimanfaatkan untuk memperbesar dana yang diperuntukan bagi pembangunan gereja ini dari masyarakat. Kalau umat stasi Lundang berhasil membangun gereja baru nanti, saya melihat gereja ini menjadi yang terbesar untuk tingkatan stasi” jelas Romo Leonardus Miau.</p> <p>Aloysius Aseng Ketua umat sekaligus ketua panitia pembangunan gereja menjelaskan bahwa gereja ketiga bagi umat stasi Lundang Baru akan dibangun dilokasi gereja pertama yang dibangun saat era PTP XIII sehingga gereja yang sudah tua tersebut akan dirobohkan terlebih dahulu. “dana yang tersedia sudah cukup memadai dan gambar rencana bangun sudah ada. Dana yang sudah ada bersumber dari dana kolekte, sumbangan umat dan sumbangan pihak lain. Kami juga optimis pembangunan gereja yang cukup besar yakni berukuran 25 x 25 meter tersebut akan mampu diselesaikan” jelas Aloysius Aseng.</p> <p>Umat stasi Lundang Baru pada tahun 1967 saat era mulai beroperasinya PTP XIII membangun gereja berukuran 6 x 10 dengan bahan kayu. Setelah 30 tahun berjalan, seiring petumbuhan umat Katolik, tahun 1997 gereja baru dibangun lagi persis  disebelah gereja lama. Gereja baru tersebut berukuran 8 x 12 meter. Saat ini gereja tersebut sudah tidak mampu menampung jumlah umat yang terus bertambah dan kesadaran untuk datang ke gereja yang sangat baik. Untuk itu, mulai tahun 2011 masyarakat bertekad membangun gereja yang lebih besar guna mengantisipasi pertumbuhan umat  .</p> <p> </p>