Masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66 Tahun 2011 dengan berbagai kegiatan. Stanislaus ketua panitia menuturkan bahwa masyarakat memperingatinya dengan melaksanakan bakti sosial membersihkan lingkungan dan perkuburan, festival lagu anak-anak putra/putri, festival lagu remaja dan dewasa kategori lagu dangdut dan pop iban serta pop legendaris, panjat pinang, tangkap babi, lari karung, bola dangdut, lari kelereng, pertandingan sepakbola, bola voli putra/putri, dan bulu tangkis. <p>“untuk pertandingan sepakbola karena diikuti oleh 33 klub, maka kami mulai sejak 29 Juni-19 Agustus 2011. Untuk mensukseskan kegiatan secara keseluruhan, panitia menghabiskan dana 140 juta yang diperoleh dari sumber. Kami juga mengusung tema buh kitai besaup ngemansang kemenua nuju kabupaten ketungau kenyung jadi yang menandakan masyarakat Ketungau Tengah sangat mendukung terbentuknya kabupaten baru ” jelas Stanislaus.</p> <p>Wakil Bupati Sintang Drs. Ignasius Juan, MM mengharapkan agar masyarakat Ketungau Tengah bisa menjaga persatuan, kebersamaan dan kekompakan untuk mewujudkan daerah yang kondusif sebagai salah satu modal dasar untuk terus membangun.</p> <p>“pembangunan jembatan Ketungau II yang akan menghubungkan Nanga Merakai menuju Senangan, sekarang sedang dibuat desainnya lalu akan kita usulkan ke pemerintah pusat. Begitu juga dengan dana untuk memperbaiki jalan dari Simpang Mengerat menuju Jelemuk. Pemprop Kalbar juga tahun ini mengalokasikan dana 16 Milyar guna perbaikan jalan yang akan mulai dari Senangan dan akan melewati Sebarak, Nanga Seran, Mungguk Gelumbang, Nanga Kelapan sampai Nanga Bayan di Kecamatan Ketungau Hulu” jelas Wabup di hadapan ribuan masyarakat Ketungau Tengah yang memadati lapangan sepakbola Nanga Merakai.</p> <p>Anggota DPR RI asal pemilihan Kalimantan Barat, Lasarus, S. Sos, M. Si menjelaskan bahwa 66 tahun yang lalu bangsa Indonesia sudah mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Kita sangat mencintai NKRI sehingga kita saat ini merayakan momen penting dalam perjalanan bangsa kita. “hati kita harus merah putih. Dan saya sangat memahami keluhan masyarakat perbatasan, dan kita akan berjuang bersama guna secara bertahap mengatasi berbagai persoalan infrastruktur” jelas Lasarus.</p> <p>Dalam kesempatan tersebut, Lasarus menantang masyarakat untuk menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Alm. Gombloh yakni Gebyar-Gebyar dan akan memberikan hadiah sejumlah uang bagi yang bisa membawakan lagu tersebut dengan benar. Siam asal Kota Sintang yang bisa membawakan lagu tersebut.</p> <p>Camat Ketungau Tengah Selimin, SE, M. Si menyatakan kesedihannya karena sedikitnya investor yang mau memberikan dukungan dan berpartisipasi bersama panitia untuk menyelenggarakan kegiatan memperingati hari kemerdekaan RI. “saya tidak ingin mendengar lagi keluhan panitia soal minimnya keterlibatan para investor dalam kegiatan penting ini” jelas Selimin.</p> <p>Camat Ketungau Tengah juga menjelaskan bahwa Nanga Merakai saat ini kesulitan air bersih karena PDAM tidak mampu melayani semua pelanggan. “Nanga Merakai juga dikenal sebagai daerah yang mampu menghasilkan ikan air tawar segar, untuk itu saya menghimbau agar masyarakat tidak menangkap ikan dengan menyetrum dan meracuni. Saat ini terjadi belasan kasus kanker di Nanga Merakai, namun mudah-mudahan tidak ada relevansinya dengan seringnya masyarakat yang mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar racun” tambah Selimin.</p> <p> </p> <p> </p>