Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya khawatir inflasi di provinsi itu naik drastis terkait kandasnya Kapal Layar Motor Rahmatia Sentosa di muara Sungai Kapuas, Kamis (10/02/2011) tengah malam, yang masih gagal dievakuasi hingga kini. <p style="text-align: justify;">"Kami kecewa, gara-gara satu kapal kecil karam, inflasi di Kalbar akan bisa naik," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Sabtu (26/02/2011). <br /><br />Padahal, lanjut dia, Pemprov Kalbar sudah berusaha sekuat tenaga untuk menekan inflasi karena dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. <br /><br />Ia mengungkapkan bahwa pihaknya beberapa hari lalu mengikuti rapat koordinasi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta. <br /><br />Saat pembentukan rapat komisi, ia bergabung bersama Menteri Keuangan Agus Martowardoyo. <br /><br />Pada kesempatan itu, ia melaporkan mengenai kondisi Kalbar terkait tenggelamnya KLM Rahmatia Sentosa. Kapal tersebut mengganggu distribusi barang dan jasa ke Kalbar, karena lokasi tenggelamnya tepat di alur Sungai Kapuas. <br /><br />Akibatnya, antara lain juga menimbulkan ekonomi biaya tinggi, kata dia. <br /><br />Ia juga menyesali ketidakhadiran utusan dari PT Pelabuhan Indonesia II dalam rapat tersebut. "Padahal utusan Pelindo I dan III, hadir," kata Christiandy Sanjaya. <br /><br />Ia juga mempertanyakan mengenai pengerukan di alur Sungai Kapuas yang dianggarkan hingga miliaran rupiah. <br /><br />"Dilakukan (pengerukan) atau tidak. Kalau dikeruk, kok masih seperti itu," katanya. <br /><br />Namun ia hanya dapat menyampaikan keluhan itu ke Menkeu karena ketidakhadiran utusan dari PT Pelindo II selaku pengelola pelabuhan di Pontianak. <br /><br />Ia berharap evakuasi kapal itu dapat dilakukan tiga hingga empat hari ke depan, meski melewati batas waktu yang disampaikan Gubernur Kalbar Cornelis, yakni satu minggu sejak kejadian. <br /><br />"Kalau belum selesai, gubernur diminta dapat memanggil pihak terkait," kata Christiandy Sanjaya. <br /><br />Mengenai proses evakuasi yang sudah dua minggu lebih masih belum berhasil, ia mengatakan bahwa Pemprov Kalbar tidak dapat berbuat banyak. <br /><br />"Ini kewenangan siapa. Pemprov sendiri juga tidak mempunyai fasilitas untuk mengevakuasi kapal itu," kata dia. <br /><br />KLM Rahmatia Sentosa bertabrakan dengan KM Wewah. Kapal tersebut mengangkut 700 ton semen atau 14 ribu zak semen. Data dari Adpel Pontianak, hingga kemarin baru 3.600 zak yang berhasil diangkat ke permukaan. <br /><br />Christiandy Sanjaya menambahkan, berdasarkan laporan, mengangkut belasan ribu zak semen itu merupakan cara termudah dibanding cara lain, misalnya mengkanibal kapal layar tersebut. <br /><br />Ia juga berterima kasih kepada TNI AL yang akan membantu membongkar muatan berupa semen itu. "Informasinya, ada 24 orang yang ahli untuk membantu mengangkat muatan untuk mengurangi beban sebelum kapal itu dicoba dipindahkan," kata Christiandy Sanjaya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>