Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat merevisi target pertumbuhan ekonomi karena sejumlah pembangunan yang dijadwalkan pada tahun 2008 terealisasi dalam lima tahun, tidak terwujud. <p style="text-align: justify;">"Kita lihat realitas dan kesempatan kita selain menyesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi Kalbar di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010 – 2014," kata Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya di Gedung DPRD Provinsi Kalbar di Pontianak, Selasa.<br /><br />Di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar tahun 2008 – 2013, target pertumbuhan ekonomi diperkirakan di atas tujuh persen.<br /><br />Sedangkan di dalam revisi RPJMD yang diajukan Pemprov Kalbar, target pertumbuhan ekonomi menjadi kisaran 5,9 persen.<br /><br />Ia melanjutkan, infrastruktur sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kalbar.<br /><br />Ia mencontohkan rencana pembangunan sejumlah pembangkit listrik oleh PLN yang ternyata hingga kini belum terwujud.<br /><br />Kemudian perluasan dan peningkatan kapasitas Bandar Udara Supadio Pontianak guna menambah daya tampung juga masih dalam proses.<br /><br />Selain itu, lanjut dia, juga rencana pembangunan pelabuhan internasional yang masih dalam kajian, belum realisasi.<br /><br />"Kami sejak dilantik 2008 sudah memprediksi pembangunan itu akan terwujud dalam lima tahun. Kalau pembangunan-pembangunan infrastruktur itu bisa lebih awal, mungkin kita tidak perlu merevisi RPJMD," ujar Christiandy Sanjaya.<br /><br />Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi seiring terwujudnya berbagai proyek pembangunan infrastruktur skala besar di Kalbar.<br /><br />"Misal Bandara Supadio Pontianak, mungkin setelah 2013 baru bisa dimanfaatkan secara optimal. Akhir tahun lalu sudah pemancangan tiang pertama peningkatan kapasitas Bandara Supadio Pontianak," kata dia.<br /><br />Wagub Kalbar menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kalbar selama beberapa tahun terakhir juga menunjukkan kecenderungan peningkatan seiring membaiknya iklim investasi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>