Jakarta, KN – Wakapolri Gatot Eddy Pramono, menegaskan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat perguruan tinggi harus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan.
“Khususnya yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi berdasarkan pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut antara lain tidak toleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.” ujar Gatot.
Ia menjelaskan, berdasarkan Global Terrorism Index 2022 menyebutkan sepanjang 2021, terdapat 5.226 aksi kejahatan di seluruh dunia, korban dunia mencapai 7.141 jiwa.
Sementara itu, Gatot Eddy Pramono, data yang dimiliki Densus 88 Antiteror Polri, terkait dengan aksi dan wilayah memicu penyebaran paham maupun gerakan radikalisme yang menyasar kalangan anak-anak muda hingga masuk ke pendidikan pendidikan.
“Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa kejahatan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan,” kata Wakapolri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8).(*)