Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengingatkan masyarakat waspada terhadap ancaman bencana kebakaran karena dalam beberapa bulan terakhir musibah kebakaran terus meningkat di daerah tersebut. <p style="text-align: justify;">"Dalam satu bulan ini saja musibah kebakaran sudah tiga kali terjadi dengan lokasi berbeda. Untuk itu, kami harapkan masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap sesuatu yang dapat memicu kebakaran," katanya di Palangka Raya, Sabtu.<br /><br />Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah penggunaan lampu minyak atau lilin ketika malam hari saat listrik padam, penggunaan kompor gas elpiji dan peralatan elektornik yang dapat memicu terjadinya percikan api atau ledakan.<br /><br />Pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab dari kebakaran yang selama ini terjadi. Namun, berdasarkan dugaan masyarakat yang dilaporkan, kebanyakan akibat korsleting listrik arus pendek, lilin, dan kompor meledak.<br /><br />"Oleh sebab itu, khusus bagi masyarakat yang berdiam di kawasan pemukiman padat penduduk hendaknya berhati-hati ketika akan meninggalkan rumah. Semua peralatan yang bisa memicu terjadi kebakaran harus dimatikan terlebih dahulu," ucapnya.<br /><br />Beberapa waktu yang lalu, bencana kebakaran yang terjadi di kawasan Tjilik Riwut Km.4 menghabiskan enam bangunan dan barak tiga pintu. Ke-16 kepala keluarga atau 36 jiwa kehilangan tempat tinggal.<br /><br />Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya memberikan bantuan yang berupa keperluan tanggap darurat seperti sembako dan keperluan dapur untuk memasak, sesuai standar pemerintah.<br /><br />Selain bantuan dari Pemkot Palangka Raya, Riban juga memberikan bantuan pribadi terhadap 16 kepala keluarga tersebut, dengan harapan bisa sedikit membantu beban para korban yang tertimpa musibah.<br /><br />Berdasarkan data yang ada, sepanjang 2012 sampai dengan awal November. Sedikitnya kasus bencana kebakaran telah terjadi sebanyak 37 kali, sedangkan pada 2011 hanya tercatat 33 kasus.<br /><br />"Kalau ada warga yang menjadi korban kebakaran dan tidak memiliki tempat penampungan sementara, maka kami akan mendirikan tenda darurat. Namun, sampai sekarang belum ada laporan terkait masalah tersebut," demikian Riban. <strong>(das/ant)</strong></p>