Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang kembali menekankan lima prinsip bekerja yang harus dilaksanakan pegawai negeri sipil (PNS) di daerah itu dalam melayani masyarakat. <p style="text-align: justify;">"Diawal kepemimpinan saya bersama pak Nusyirwan Ismail (wakil wali kota), kami langsung mengumpulkan semua pejabat mulai eselon V sampai eselon II untuk memaparkan bagaimana lima prinsip bekerja dengan hati melayani rakyat, yang menjadi pegangan bagi seluruh pegawai. Prinsip tersebut dimuat juga pada buku agenda kerja dan kalender di tiap SKPD agar pegawai bisa menerapkannya," ungkap Syaharie Jaang, pada syukuran Hari Jadi Kota ke-46 dan HUT Pemkot Samarinda ke-54, Jumat.<br /><br />Syukuran yang juga dihadiri Ketua DPRD Samarinda, Siswadi dan Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Anthonius Wisnu Sutirta tersebut juga dirangkai dengan peluncuran Media Informasi Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Mahakam) baik melalui website www.mahakamtpid.org dan SMS "gateway" dihadiri 1.000 warga yang menikmati aneka makanan gratis.<br /><br />Ia mengakui, belakangan ini banyak menerima pesan melalui SMS, baik dari staf maupun warga terkait perilaku para pegawai sehingga menurutnya sangat penting untuk kembali mengingatkan lima prinsip bekerja dengan hati melayani rakyat.<br /><br />"Pertama, menjaga dan memelihara kehormatan sebagai abdi masyarakat dan abdi negara dari hal-hal yang tidak terpuji. Tingkah laku dan perbuatan harus dijaga. Jangan sampai ada keterlanjuran. Makanya kita harus saling mengingatkan, dari pada nanti ada keterlanjuran," ungkap Syaharie Jaang "Sayang, kita bekerja berpuluh-puluh tahun dan sudah banyak pengorbanan dan prestasi yang telah diraih, apalagi kita merintis bekerja mulai dari honor, staf dan sampai memegang jabatan. Tapi menjelang akhir karir sebagai PNS, malah terjadi kasus. Jangan sampai ini terjadi dan kunci dari semua itu adalah kita harus saling mengingatkan dan harus mau diingatkan, dari pada nanti ada keterlanjuran," katanya.<br /><br />Poin kedua, lanjut dia, pegawai harus tanggap terhadap kepentingan masyarakat.<br /><br />"Saya seperti dokter umum, bermacam warga dengan berbagai persoalan harus diterima. Sebelum ke sini, habis subuh hingg pukul 07. 00 Wita, sudah menerima tamu. Bahkan ada juga yang bertanya kemana mencari orang pintar. Artinya, saya minta semua aparat harus siap kapanpun melayani kepentingan warga, terlebih lagi Lurah dan Camat, walaupun tengah malam juga harus siap," ungkap Syaharie Jaang.<br /><br />Prinsip ketiga katanya, pegawai harus empati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.<br /><br />"Jangan sampai sia-sia program pro rakyat kita dengan anggaran tidak sedikit, karena kita tidak berempati dalam memberikan pelayanan," katanya.<br /><br />Prinsip keempat, lanjut Syaharie Jaang yakni, pegawai harus bekerja dengan disiplin, bertanggung jawab, ikhlas dan gembira, karena bekerja dengan ikhlas adalah ibadah.<br /><br />"Saya menerima pesan singkat dari salah seorang staf, bahwa ada kepala seksi di salah satu kelurahan setiap pagi dan sore, hanya menyetorkan jari untuk absen. Saya menyampaikan terima kasih kepada staf yang memberikan informasi tersebut dan kami akan memberikan sanksi atas perilaku ini. Bagaimana bisa bekerja maupun melayani warga, kalau hanya setor jari aja," tegas Syaharie Jaang.<br /><br />Prinsip terakhir kata Syaharie Jaang, harus selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.<strong> (das/ant)</strong></p>