Wakil Presiden Boediono mengatakan, berbagai kasus hukum saat ini termasuk kasus mafia pajak yang melibatkan pegawai pajak Gayus HP Tambunan membuka mata pemerintah dan dunia usaha untuk mematuhi aturan pajak. <p style="text-align: justify;">"Kita mulai saat ini harus benar-benar dapat menjalankan rambu-rambu yang ada, jangan melakukan kompromi yang salah," katanya, dalam pidato HUT ke-59 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, Senin (31/01/2011). <br /><br />Wapres mengemukakan, pemerintah sangat mendukung adanya kemitraan positif dengan pengusaha untuk membangun ekonomi nasional yang lebih baik dan mampu bersaing dalam kompetisi global. <br /><br />"Pemerintah sangat komitmen untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan kuat, dan ini yang harus direspon dengan baik oleh kalangan pengusaha," katanya. <br /><br />Selain itu, Pemerintah dan pengusaha memiliki tujuan yang sama untuk membina kemitraan yang positif. <br /><br />"Tujuan kita sama, yakni membangun ekonomi nasional yang lebih baik dan berdaya saing di tingkat global. Jika ada perbedaan pandang, itu hal biasa. Pasti ada titik temu. Disinilah perlu ada kompromi positif, dimana pemrintah dan pengusaha memainkan perannya secara positif, sesuai rambu-rambu yang telah disepakati," tutur Boediono. <br /><br />Namun, Boediono berpesan agar hubungan baik dengan pengusaha tidak salah arah seperti kasus-kasus hukum yang tengah terjadi saat ini, karena Negara dan pengusaha harus tahu dan patuh pada aturan serta rambu-rambu yang ada. <br /><br />Selain itu, kemitraan yang positif antara pemerintah dan pengusaha adalah sebuah keniscayaan yang harus dibangun secara tulus dalam suasana kebatinan yang positif. <br /><br />"Dengan begitu, saya sepakat Indonesia akan mampu menghadapi berbagai persaingan dan ketidakpastian ekonomi global yang tengah terjadi," kata Wapres menegaskan. <br /><br />Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum APINDO Sofyan Wanandi mengatakan, gejolak ekonomi global yang mengakibatkan ketidakpastian perlu disikapi lebih serius oleh pemerintah. <br /><br />"Kami ingin pemerintah menjadi lokomotif, pemersatu seluruh komponen bangsa termasuk pengusaha, agar Indonesia mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini," katanya. <br /><br />Pemerintah, lanjut Sofyan, harus bersatu padu dan tidak berkelahi sendiri, antarsatu politisi dengan politisi lainnya, yang membuat para pengusaha bingung melihat konflik politik yang saling menyandera. <br /><br />Hari jadi ke-59 APINDO diisi pula dengan pengumuman pembentukan pengurus baru Dewan Pimpinan Nasional APINDO. <br /><br />Hadir dalam acara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. <strong>(phs/Ant)</strong></p>