Wakil Presiden Boediono meminta semua pihak dan semua komponen masyarakat untuk menjaga ketenangan sosial sebagai salah satu syarat mutlak pembangunan ekonomi dan kemajuan bangsa. <p style="text-align: justify;">"Di mana pun, di daerah mana pun, di negara mana pun tidak ada yang hanya mengandalkan APBN atau APBD-nya untuk maju," katanya, saat mengawali dialognya dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Bupati se-Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju, Jumat malam (18/02/2011).<br /><br />Ia menambahkan, untuk maju diperlukan investasi yang besar baik dari dalam maupun luar negeri.<br /><br />"Namun, investor tidak akan datang jika situasi di suatu daerah atau suatu negara penuh gejolak. Tidak ada pembangunan di daerah atau negara yang penuh gejolak, kata Boediono.<br /><br />Ia mengaku, pada kunjungannya yang kali pertama di Sulbar mendapat pelajaran berharga dimana ketenangan sosial, ketertiban dan ketentraman masyarakat itu mutlak untuk menjadi daerah atau negara yang lebih maju.<br /><br />"Sulbar dulu merupakan salah satu daerah yang penuh gejolak bahkan menjadi basis perlawanan terhadap negara. Banyak kesedihan dan penderitaan masyarakat akibat peristiwa itu," katanya.<br /><br />Karena itu, lanjut Wapres Boediono, apa yang pernah terjadi di Sulbar beberapa waktu silam dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat setempat dan masyarakat seluruh Indonesia untuk menghindari peristiwa yang mengancam ketenangan sosial, ketentraman dan ketertiban masyarakat hingga menimbulkan trauma berkepanjangan.<br /><br />Wapres menegaskan, ketenangan sosial, ketentraman dan ketertiban masyarakat merupakan syarat mutlak untuk lebih maju bahkan mampu bersaing dengan daerah atau negara lain.<br /><br />Dalam ramah tamah yang diisi pula dengan dialog itu, Wapres didampingi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Negara PDT Helmy Faizal Zainy dan Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamukti. <strong>(phs/Ant)</strong></p>