Warga Impikan Penerangan Listrik

oleh
oleh

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat disejumlah desa di Melawi yang belum merasakan penerangan listrik. Salah satunya di Desa Pelinggang dan Desa Bina Jaya Kecamatan Pinoh Selatan. Di desa tersebut, warga hanya mengandalkan pelita, sementara bagi warga yang mampu mengandalkan genset. <p style="text-align: justify;">“Sejak desa itu dimekarkan menjadi desa, Pelinggang dan Bina Jaya yang berada di Kecamatan Pinoh Selatan belum tersentuh jaringan listrik. Saat ini masyarakat setempat sudah merasa bosan hidup dengan kegelapan dan hanya diterangi oleh pelita. Sementara pengajuan agar pemasangan jaringan listrik baru, di dua desa itu sudah dilakukan hingga ke PLN Provinsi dan Cabang PLN di Sanggau, namun tidak juga direalisasi,” ungkap tokoh pemuda Desa Pelinggang, Korolous Boromeus Dedit, di Nanga Pinoh, Senin (7/8) kemarin.<br /><br />Pria yang juga seorang politisi NasDem itu menambahkan, bahkan pengajuan jaringan baru ini sudah dimasukan saat Musrenbangdes, namun belum juga terealisasi pembangunan jaringan melalui dana desa. Padahal, banyak impian masyarakat setempat jika jaringan listrik masuk. Terutama ingin membeli alat-alat elektronik seperti televisi. <br /><br />“Sebab saat ini hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menonton televisi, karena hanya orang-orang tertentu itulah yang mempunyai mesin genset. Bagaimana bisa masyarakat dapat merasa sejahtera apabila jaringan listrikpun tak kunjung dipasang,” ucapnya. <br /><br />Warga di dua desa tersebut, kata Dedit, berjumlah Kepala Keluarga (KK) kurang lebih 300, dan di desa pelinggang sendiri mencapai 75 KK. Jumlah tersebut sudah siap dan selalu menanti-nantikan adanya pemasangan listrik. Saat ini lampu pelita menjadi penerang kehidupan warga di sana bila malam tiba. Selalu berkerumun di rumah orang-orang yang memiliki genset dan menyalakan televisi.<br /><br />“Sedih jika kita melihatnya, namun apa mau dikata, masyarakat jika ingin menonton TV hanya bisa menonton ke rumah tetangga yang memiliki genset. Sementara mau membeli televisi listrik tidak ada,” keluhnya.<br /><br />Dia berharap, pemerintah bisa segera memperhatikan hal tersebut. PLN juga diharapkan pengajuan dan pengusulan terhadap pemasangan jaringan listrik di dua desa tersebut bisa segera direalisasikan. <br /><br />“Kami selalu berharap pemasangan jaringan baru di desa kami direalisasi. Karena sudah lama sekali kami menantikan penerangan listrik. Bukan hanya masyarakat dalam kota saja yang ingin menikmati listrik, kami di pedalaman juga menginginkan malam hari kami diterangi lampu dari penerangan listrik, tidak lagi pakai pelitra,” paparnya.<br /><br />Kondisi saat ini, lanjut Dedit, juga semakin sulit, pasalnya untuk bahan bakar pelita, sudah tidak ada jual minyak tanah, terpaksa harus menggunakan solar. <br /><br />“Namun dengan kondisi ekonomi terpuruk, untuk membeli bahan bakar juga sudah kesulitan. Karena mayoritas masyarakat disana hanya berladang dan penyadap karet,” pungkasnya. (KN)</p>