Warga di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mengeluhkan kondisi jalan yang menghubungkan wilayah perbatasan itu dengan ibu kota daerah setempat mengalami rusak. <p style="text-align: justify;">"Sebelumnya, setelah jalan ini diperbaiki, tampak mulus. Perjalanan pun lancar," kata Ahau Kadut, tokoh masyarakat adat Kecamatan Jagoi Babang, saat dihubungi di Pontianak, Jumat.<br /><br />Namun, lanjut dia, setelah beberapa bulan, kondisi jalan kembali rusak. Ia menduga, hal itu dipicu angkutan kendaraan yang melewati kemampuan beban jalan.<br /><br />"Terutama di ruas jalan antara Seluas hingga Jagoi Babang," kata Ahau Kadut.<br /><br />Ia menambahkan, kerusakan semakin kentara terlihat di sejumlah lokasi dalam dua bulan terakhir.<br /><br />Ia mengungkapkan, dengan kondisi jalan yang bergelombang, menanjak serta berlubang tak jarang membuat kendaraan sulit melintas, sehingga rawan kecelakaan.<br /><br />"Mengingat poros jalan dari Kecamatan Seluas-Jagoi Babang sering dilalui oleh kendaraan bermuatan besar yang menggunakan kawasan ini sebagai jalan alternatif," kata dia.<br /><br />Ia berharap, agar segera dilakukan perbaikan ulang sebelum kerusakan semakin meluas. "Selain itu, kemampuan jalan juga ditambah karena ke depannya akan semakin banyak kendaraan berat yang melintas," ujar Ahau Kadut.<br /><br />Kecamatan Jagoi Babang termasuk dalam wilayah perbatasan di Kalbar. Kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan Serikin, Sarawak, Malaysia Timur.<br /><br />Di Serikin, terdapat pasar yang mayoritas pedagangnya asal Indonesia. Mereka berasal dari Pontianak, Singkawang, Sambas, serta daerah lain di Kalbar. Para pedagang itu setiap akhir pekan memadati Pasar Serikin. <strong>(phs/Ant)</strong></p>