Warga Keluhkan Polindes Dusun Selauh Tak Ada Petugas

oleh
oleh

Warga Desa Nanga Man di Dusun Selauh, Kecamatan Pinoh Utara, Melawi, hingga saat ini tidak memiliki pelayan kesehatan seperti bidan. Padahal, dusun itu sudah menyediakan fasilitas kesehatan seperti pondok bersalin desa (Polindes). <p style="text-align: justify;">Hal itu diungkapkan Kepala Desa (Kades) Nanga Man, Syafaruddin, Kamis (15/6) di Nanga Pinoh. Dia mengatakan masyarakat Dusun Selauh sangat membutuhkan tenaga kesehatan. Menurut Kades, sebelumnya ada bidan yang ditugaskan di Polindes Dusun Selauh sejak dibangun tahun 2015 lalu, tapi petugas hanya bertahan beberapa bulan saja.<br /><br />Sejak ditinggal petugas itu kata Kades, sehingga masyarakat tak bisa lagi mendapatkan pelayanan kesehatan. “Keberadaan petugas itu tentu masyarakat cukup terbantu dengan kehadirannya untuk melayani kesehatan apabila dibutuhkan sewaktu-waktu,” ujar Syafaruddin.<br /><br />Dikatakan, keberadaan Polindes yang dibangun tahun 2015 lalu melalui aspirasi Anggota DPRD Melawi ini sekarang menjadi mubazir, karena tak ada pelayan kesehatan yang ditugaskan. “Di sini masyarakat kesulitan memperoleh pelayanan kesehatan. Jadi kita harap bisa ditempatkan petugas untuk layani masyarakat,” harapnya.<br />Senada dengan Kades, Kepala Sekolah SDN 13 Selauh, Haliman menambahkan, bahwa Dusun Selauh sudah memiliki fasilitas kesehatan penunjang, tapi karena tidak ada petugas, maka bangunan itu saat ini mubazir.<br /><br />Halimah pun sangat menyesalkan, kenapa gedung Polindes itu tidak ditempatkan petugas, padahal warga Dusun Selauh lumayan banyak, ada sekitar 100 kepala keluarga (KK). Dikatakan Halimah, warga Dusun Selauh kalau mau berobat saat ini harus ke Desa Sungai Pinang, Nanga Man atau ke Desa Tekelak.<br /><br />“Keberadaan petugas di Polindes sangat kami butuhkan, karena kalau kami berobat kedesa lain mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Kalau musim kering jalan bisa kami lalui lewat darat tapi kalau musim hujan harus ditempuh melalui sungai karena jalan becek hancur lebur,” ujar Halimah di Nanga Pinoh, kemarin.<br /><br />Dia berharap, ke depan pemerintah bisa memperhatikannya dengan menempatkan petugas kesehatan di Polindes Dusun Selauh agar melayani masyarakat, sekaligus memanfaatkan fasilitas yang ada. <br /><br />“Bangunan Polindes itu dibangun dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.<br /><br />Dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, dr Ahmad Jawahir, mengakui bukan hanya di Desa Nanga Man yang kosong tenaga kesehatan, namun didesa-desa lain pun masih banyak yang kosong.<br /><br />“Makanya Pemerintah Pusat sudah membagi dana pusat seperti DAK ADD kedesa untuk mengelola Polindes atau Pustu. Dana ADD diperbolehkan untuk menggaji petugas Polindes atau Pustu dan juga membangun fasilitas. Jadi tidak ada lagi alasan di desa tidak ada lagi petugas, karena dana untuk menggaji petugasnya sudah diberikan oleh pusat,” ujarnya.<br /><br />Menurut Ahmad kalau di Kecamatan Sokan  dan Sayan petugas kesehatan sudah terisi difasilitas-fasilitas kesehatan dengan model pembiayaan bersumber dari dana pusat. “Tergantung kebijakan Kades atau BPD setempat, sehingga mengurangi beban Pemda untuk membiayai petugas kesehatan,” jelasnya.<br /><br />Sementara Wakil Ketua DPRD Melawi IIf Usfayadi, dihubungi melalui selurer, mengatakan bahwa persoalan kesehatan di Melawi memang merupakan suatu persoalan yang harus diselesaikan baik itu bidang prasarana maupun bidang petugasnya.<br /><br />“Persoalan kesehatan di Melawi menjadi salah satu persoalan yang harus diakui rumit, tapi perlahan perlu pemerintah melalui Dinas Kesehatan dilakukan terobosan untuk mengatasinya. Kita akui bahwa Melawi masih kekurangan dokter, bidan atau perawat. Karena itu harus ada terobosan Pemkab Melawi untuk mengatasi itu,” pintanya. (KN)</p>