Warga Lawe-Lawe Minta Chevron-Pertamina Tanggulangi Banjir

×

Warga Lawe-Lawe Minta Chevron-Pertamina Tanggulangi Banjir

Sebarkan artikel ini

Warga Kelurahan Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina ikut menanggulangi banjir yang melanda wilayah mereka. <p style="text-align: justify;">Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, Edi Londa di Penajam, Kamis, mengungkapkan banjir yang terjadi di wilayahnya diduga berasal dari area kedua perusahaan migas tersebut.<br /><br />"Masyarakat menginginkan agar penanganan banjir segera dilakukan karena jika hujan turun sekitar 30 menit saja, daerah kami sudah tergenang," katanya.<br /><br />Permintaan tersebut juga telah disampaikan saat menghadiri rapat dengar pendapat DPRD Penajam Paser Utara dengan PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina, Rabu (21/1).<br /><br />Edi Londa sempat memperlihatkan foto tentang titik banjir, lokasi aliran air dan siring yang rusak di kawasan perumahan dan perkebunan, termasuk jembatan yang rusak akibat banjir.<br /><br />"Warga berharap parit bisa dibuat permanan karena kalau hanya tanah tidak akan bertahan lama," ujarnya.<br /><br />Pelaksana tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar telah meminta PT Chevron Indonesia dan PT Pertamina bersama pemkab untuk menyusun rencana penanganan banjir yang dikeluhkan warga Kelurahan Lawe-Lawe.<br /><br />"Ada drainase yang harus diperbaiki di RT 2 Kelurahan Lawe-Lawe yang tekstur tanahnya rawa dan daya serapnya minim. Penanganannya dilakukan dengan dua tahap, yakni sementara dan jangka panjang," ujar Tohar.<br /><br />Penanganan jangka pendek dengan melakukan normalisasi sungai di sisi hulu dan hilir, kemudian gorong-gorong yang kondisinya sudah tidak mampu mengalirkan air harus diganti dengan menghitung debit dan luasan tangkapan air.<br /><br />"Untuk penanganan jangka panjang harus ada bangunan permanen berupa jembatan dan siring," tambahnya.<br /><br />Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Nanang Ali menegaskan perusahaan yang beroperasi di daerah itu harus mengajak masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya untuk membicarakan program tanggung jawab sosial (CSR).<br /><br />"Kami meminta kepada seluruh perusahaan yang ada di daerah ini agar mengkomunikasikan kegiatan yang perlu ditangani perusahaan melalui CSR dengan masyarakat terkait. Jangan dalam bentuk bantuan langsung, tapi programkan pemberdayaan atau peningkatan ekonomi masyarakat," kata Nanang Ali.<br /><br />"Setelah ada hasil pembicaraan bersama masyarakat, laporkan kepada pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda). Rencana CSR perusahaan, termasuk dari PT Chevron masih bisa diubah," ujarnya.<br /><br />Manajemen PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina menyatakan siap memenuhi tuntutan masyarakat terkait penanganan banjir sesuai dengan rencana yang akan dilakukan Pemkab Penajam Paser Utara.<br /><br />Manajer Humas PT Chevron Indonesia Company, Imamul Ashuri mengatakan, program CSR merupakan pola pendampingan, sehingga tidak hanya fokus di satu daerah.<br /><br />"Untuk CSR, Chevron punya 13 desa/kelurahan di dua kecamatan yang harus diperhatikan. Pada 2015, fokus kami di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi," ujarnya. (das/ant)</p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.