Warga Minta Jembatan Sungai Sebaju Ditingkatkan

oleh
oleh

Setiap kali hujan, warga di Dusun Sebaju, Desa Kebebu Kecamatan Nanga Pinoh terpaksa harus menggunakan rakit untuk menyebarangi jembatan yang dibanjiri air bah lupan dari Sungai Sebaju. Hal tersebut disampaikan Seorang warga Dusun Sebaju, Siyondi. Ia mengatakan, jika hujan semalaman, air bah tersebut baru akan surut kurang lebih satu mingguan. <p style="text-align: justify;">“Kalau sudah hujan semalaman, jembatan sungai sebaju terendam air bah yang meluap dari Sungai Sebaju. Kedalaman airnya bisa mencapai satu meter lebih dengan panjang kurang lebih 300 meter,” ungkapnya ditemui di Nanga Pinoh, Jum’at (2/6) lalu.<br />Pria yang juga selaku ketua BPD Desa Kebebu mengatakan, jika sudah banjir seperti itu, warga terpaksa harus menggunakan rakit untuk menyeberangi kendaraannya, sementara warga harus meberenang. Mirisnya, akibat banjir tersebut, pelajar dari Dusun sebaju yang harus menuju ke lokasi sekolahan di Desa Kebebu dan di Simpang Sebaju harus berenang dan ada pula yang terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat sekolah.<br /><br />“Kondisi ini sudah berlansung lama, sehingga warga hanya bisa pasrah. Sebab mengeluh tidak juga ada yang mendengarkan. Jangan sembatan, jalan saja sampai saat ini kondisinya masih tanah kuning, dan apabila kondisi hujan, membawa kendaraan bagaikan belut dikuabangan,” paparnya.<br /><br />Namun begitu, lanjut Siyon, dirinya bersama warga lainnya berharap pemerintah Kabupaten Melawi melakukan peningkatan jalan menuju ke Dusun Sebaju. Yang mana jalan itu juga digunakan sebagai jalan penghubung ke Desa pelinggang dan Bina Jaya.<br /> <br />“Kami juga berharap, jembatan yang selalu terendam banjir itu bisa ditingkatkan lebih tinggi dan lebih panjang. Mengingat jika hujan jembatan yang ada itu pasti terendam. Atau bisa juga dengan alternative dibuat jembatan gantung,” pungkasnya. (KN)</p>