Warga Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengeluhkan haraga minyak tanah mencapai Rp10.000 per liter atau di atas harga eceran tertinggi Rp2.500/liter. <p style="text-align: justify;">"Selain mahal warga juga kesulitan mendapatkan minyak tanah untuk daerah ini," kata seorang warga Muara Teweh, Dadang, Senin.<br /><br />Menurut dia, warga di Muara Teweh sangat susah untuk mendapatkan minyak tanah di pangkalan, selain itu harganya juga cukup mahal.<br /><br />"Untuk membeli kompor gas dan tabung, kami tidak dapat membelinya karena sangatlah mahal, untuk itu saya menggunakan kompor minyak tanah," katanya.<br /><br />Warga lainnya Sari warga Jalan Nenas juga menyampaikan bahwa harga yang mahal yakni mencapai Rp10.000/liter sangatlah memberatkan warga.<br /><br />Padahal minyak tanah sudah bersubsidi dan harganya pun turun, namun harga dieceran masihlah tetap sama seperti sebelumnya.<br /><br />Diharapkan pemerintah dapat menindak lanjuti masalah ini, karena masyarakat kecil sangat disusahkan oleh permasalahan minyak tanah ini, serta pemerintah dapat menurunkan harga minyak tanah di eceran.<br /><br />"Apabila ada penyalahgunaan harap pemerintah dapat tegas menindaknya," ujarnya. (das/ant)</p>