Warga di beberapa kecamatan di pedalaman Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah, harus menggunakan solar industri yang harganya jauh lebih mahal dari solar subsidi pemerintah. <p style="text-align: justify;">"Bahan bakar jenis solar yang digunakan warga tersebut merupakan solar untuk kebutuhan industri yang memang harganya jauh lebih mahal dari solar subsidi pemerintah," kata Kepala Seksi Pasar dan Distribusi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Kapuas, Ferdinan Junarko di Kuala Kapuas, Sabtu.<br /><br />Harga solar di daerah pedalaman Sungai Kapuas di beberapa wilayah kecamatan seperti Kecamatan Kapuas Hulu dan Kecamatan Kapuas Tengah pada saat ini Rp10 ribu per liter sehingga warga mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah.<br /><br />Mahalnya harga solar di daerah itu, menurut beberapa warga setempat sudah terjadi beberapa bulan terakhir ini sehingga wargapun dengan berat hati membeli solar tersebut agar dapat menunjang kegiatan dan usaha mereka seperti untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar mesin listrik sebagai penerangan rumah.<br /><br />Harga solar di daerah pedalaman seperti di Kecamatan Kapuas Tengah saat ini berada pada harga Rp10 ribu per liter, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp6,5 ribu sampai Rp7 ribu per liternya.<br /><br />Menurut Ferdinan, semestinya warga pedalaman menggunakan solar subsidi pemerintah bukan solar untuk industri karena warga menggunakan solar tersebut untuk kebutuhan sendiri bukan untuk industri.<br /><br />Karena sepengetahuannya solar-solar yang digunakan warga tersebut untuk bahan bakar mesin diesel genset sebagai penerangan rumah, untuk bahan bakar alat transportasi sungai seperti kelotok (perahu bermesin) dan kapal mereka maupun digunakan untuk usaha pertambangan rakyat.<br /><br />Sementara untuk distribusi maupun suplai untuk kebutuhan solar di Kabupaten Kapuas menurutnya tidak ada masalah.<br /><br />Ia berharap kepada warga di daerah pedalaman Kapuas untuk dapat bersabar dengan harga minyak solar yang mahal tersebut dan pihaknya juga mengharapkan pada pertengahan Mei 2011 ini harga solar sudah kembali normal.<strong> (das/ant)</strong></p>