Kurnadi (45), warga jalan Kihajar Dewantara, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menjadi korban serangan orangutan. <p style="text-align: justify;">"Akibat serangan orangutan tersebut korban mengalami luka serius pada bagian jari tangan kiri," kata Koordinator Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotim, Ian Setiawan di Sampit, Selasa.<br /><br />Kejadian itu berlangsung pada Selasa (30/10) pagi dan lokasinya berada di jalan lingkar utara, tepatnya di areal perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Wahana Juang.<br /><br />Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya yang saat itu juga berada di kebun tersebut, namun posisinya cukup jauh.<br /><br />Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka dibagian jari tangan sebelah kiri diduga akibat digigit orangutan.<br /><br />Melihat luka yang cukup parah dan kondisi korban sanga lemah keluarganya pun langsung melarikan korban ke rumah sakit dr Murjani Sampit untuk diberikan pertolongan.<br /><br />Menurut Ian, sedikitnya empat jari korban luka parah bahkan nyaris putus akibat gigitan orang utan tersebut.<br /><br />Pihak BKSDA Kabupaten Kotim saat ini masih belum bisa memberikan kesimpulan karena korban belum bisa memberikan keterangan yang lengkap dan masih dalam perawatan.<br /><br />"Kami siap turun ke lapangan untuk menangkap orangutan tersebut, namun tentunya setelah ada keterangan dari korban, sebab jumlah orangutan yang menyerang juga belum diketahui," katanya.<br /><br />Informasi yang diterima BKSDA lokasinya berjarak lima kilometer dari jalan raya, dengan medan yang cukup berat tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, meski dengan sepeda motor harus menggunakan kendaraan jenis trail.<br /><br />Berdasarkan keterangan korban di lokasi itu terdapat pulau-pulau hutan dan orangutan tersebut juga sering muncul, bahkan jumlahnya mencapai 10 ekor. <strong>(das/ant)</strong></p>