Beras sintetis diduga sudah beredar luas hingga Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Minggu (24/5), seorang warga Gang Sakat, RT 2 RW 2, Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh, Yanti (21), menemukan beras yang diduga bercampur plastik, bahkan sempat mengkonsumsinya hingga membuatnya dan 8 orang keluarganya sakit perut dan mual-mual. <p style="text-align: justify;">Menurut pengakuan Yanti, beras yang didapatinya itu merupakan beras yang disedakah seorang warga Desa Sidomulyo kepada orangtuanya. <br /><br />“Warga itu, memberikan sedekah kepada orang tua saya sebanyak 2 kilogram. Dengan kejadian ini, saya baru menyadari ciri-ciri beras sintetis,” katanya.<br /><br />Karena belum menyadari dampak beras sintetis itu yang membuat mual, Yanti mencoba membuat lontong, dan dari situlah dikethui bahwa beras untuk membuat lontong tersebut merupakan beras yang diduga sintetis.<br /><br />“Awalnya beras itu saya buat lontong, namun ketika dimasak, lontong itu tidak juga mau masak atau tetap keras, bahkan sampai berjam-jam. Karena merasa curiga, saya pun langsung meneliti lontong yang dimasak, rupanya lontong yang dimasak tersebut diduga bercampur plastik, seperti halnya bahan gabus terpotong sebesar biji beras,” ungkapnya.<br /><br />Setelah saya curiga, Yanti menanyakan kepada warga yang memberi orangtuanya beras, untuk mengetahui dari merk apa beras tersebut berasal. <br /><br />Yanti mengatakan, Ciri-ciri beras sintetis yakni berbau plastik, saat dilarutkan ke dalam air untuk dicuci air rendamannya cenderung jernih tak ada perubahan warna menjadi keruh. Dan ketika di masak, susah untuk masak alias masih tetap keras. Serta aromanya berbau plastik. <br /><br />Terkait penemuan tersebut, Bupati Melawi, H. Firman Muntaco, SH., MH, mengatakan akan melakukan peninjauan, Ia juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk segera merazia pasar guna mengantisipasi beredarnya beras sintetis. <br /><br />“Pemkab akan mengambil langkah serius dengan merazia seluruh pasar tradisional maupun toko serta mini market. Terkait yang ditemukan di Sidomulyo itu, kita akan mengecek kebenarannya dan akan melakukan Sidak ke pasar-pasar hari ini juga, Kalau benar beras sintetis itu beredar di Melawi, jelas masyarakat dirugikan dan akan kita cari tau sumbernya dari mana,” ungkapnya usai membuka Rakerda Program Kependudukan, Keluarga Brencana dan pembangunan keluarga, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi, Senin (25/5).<br /><br />“hari ini kita akan liat dan pantau beras-beras di pasaran, jangan hanya sekedar isu saja. Saya juga sudah perintahkan kepada dinas terkait untuk segera merazia pasar karena ini masalah serius terkait kesehatan. Pemkab akan melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan maupun pemantauan di lapangan,” tegas Bupati. (Irawan/KN)</p>