Sejumlah warga Kota Pontianak menunggu realisasi dari rencana pemerintah setempat yang akan membangun taman kota di kompleks pemakaman umum Sungai Bangkong, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak. <p style="text-align: justify;">"Ya saya ada mendengar kabar itu (pembangunan taman kota). Tapi sampai hari ini belum kelihatan," kata seorang warga sekitar kompleks Pemakaman Sungai Bangkong, Aan, saat ditemui di Pontianak, Rabu.<br /><br />Aan yang sehari-hari bekerja membersihkan kompleks pemakaman tua tersebut mengatakan, yang baru kelihatan hanya penanaman pohon di bagian depan kompleks pemakaman yang berada persis di sisi kiri jalan Andayani.<br /><br />"Itu ada pohon-pohon yang sudah ditanam. Tapi sebagian malah mati," katanya. Ia juga mengatakan, ada rencana pemagaran kompleks pemakaman, tetapi sampai saat ini tidak ada realisasinya.<br /><br />Sementara warga lainnya, Yusuf Mansyur menyambut baik rencana pembangunan taman kota di kompleks pemakaman tersebut. "Kalau ada rencana itu, bagus. Taman cocok dibangun di bagian yang masih penuh dengan semak belukar (sisi kanan pemakaman)," kata warga Teluk Mulus, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya itu.<br /><br />Ia mengatakan, pohon atau hutan semak di sekitar makam bisa ditebangi, kemudian tanah yang sudah bersih ditanami tumbuhan bermanfaat untuk taman kota. "Kemudian diberi pagar biar rapi," kata Yusuf yang ditemui sedang berziarah ke makam orang tuanya.<br /><br />Menurut dia, dari tahun ke tahun, kompleks makam tersebut tak mengalami perubahan berarti, selain becek saat sehabis hujan, lokasi itu banyak ditumbuhi tanaman liar seperti rumput dan keladi. Banyak peziarah tersesat mencari kuburan keluarga karena tertutup tanaman liar dan jarak antarmakam satu dengan lainnya saling berhimpitan.<br /><br />"Semoga cepat dibenahi pemakaman ini," kata Yusuf yang orang tuanya sudah dimakamkan di kompleks pemakaman Sungai Bangkong sejak tahun 1980 itu.<br /><br />Sementara itu, seorang peziarah lain, terlihat menghardik anak-anak yang membantu peziarah membersihkan makam, namun saat yang sama mereka juga membuang sembarangan botol plastik bekas membersihkan makam. Tumpukan sampah dan rumput yang sudah ditebas, juga bertebaran di banyak tempat dalam pemakaman terpadat yang berada di tengah Kota Pontianak itu.<br /><br />Sebelumnya pada Juni 2014, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan akan segera menjadikan kompleks makam Sungai Bangkong sebagai ruang terbuka hijau dan dibenahi sehingga menjadi taman kota.<br /><br />Upaya itu ditempuh untuk menambah persentase kawasan ruang terbuka hijau di dalam Kota Pontianak, sesuai amanat Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.<br /><br />Menurut Peraturan Daerah Kota Pontianak No. 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata ruang wilayah Kota Pontianak tahun 2013-2033, Kompleks Pemakaman Sungai bangkong masuk dalam kawasan ruang terbuka hijau publik. Yakni ruang terbuka hijau untuk umum yang dapat berupa kawasan lindung, taman, hutan kota, jalur hijau/tepian dan median jalan, tempat pemakaman umum, lapangan olahraga, dan zona-zona penyangga TPA, pembangkit listrik dan kawasan industri.<br /><br />Menjelang 1 Ramadhan 1436 Hijriyah, kompleks pemakaman di Pontianak banyak dikunjungi peziarah, termasuk di pemakaman Sungai Bangkong. Sejumlah warga setempat mengambil rezeki dari "musim" ziarah kubur itu dengan membantu peziarah membersihkan makam, menebas rumput, menjual bunga rampai (bunga untuk ziarah) dan air. (das/ant)</p>