Wartawan Kalbar Pelatihan "Jurnalis Antikorupsi" Oleh KPK

oleh
oleh

Puluhan wartawan Kalimantan Barat dari berbagai media, baik cetak, online dan radio, Kamis, mengikuti pelatihan "Jurnalis Antikorupsi" yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). <p style="text-align: justify;">Pelatihan "Jurnalis Antikorupsi" bagi wartawan Kalbar tersebut dengan tema ‘Peningkatan Kapasitas Media dalam Pemberantasan Korupsi’ dengan pamateri, diantaranya Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Arif Zulkifli dan Ketua KPK Abraham Samad juga dijadwalkan menutup pelatihan tersebut.<br /><br />Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Arif Zulkifli memberikan materi tentang liputan investigasi, perencanaan dan verifikasi dalam membuat berita terkait kasus-kasus korupsi.<br /><br />Saat memberikan materinya, Arif membahas terkait kasus dana Tommy Soeharto di Bank BNP Paribas yang menyeret dua menteri saat itu.<br /><br />Sementara itu, Aceng Mukarrom koresponden Vivanews menyatakan, pelatihan terkait "Jurnalis Antikorupsi" yang diselenggarakan oleh KPK cukup membantu ia dan wartawan Kalbar umumnya dalam melakukan peliputan kasus-kasus korupsi di Kalbar.<br /><br />"Kami cukup puas dengan materi yang disampaikan oleh pemateri, karena lebih banyak bercerita tentang pengalaman peliputan investigasi kasus-kasus korupsi yang jarang didapat di Kalbar," ujarnya.<br /><br />Dia berharap, pelatihan serupa terus ditingkatkan sehingga para wartawan bisa mendapat ilmu dalam peliputan kasus-kasus korupsi yang biasanya banyak menyeret pejabat-pejabat negara sehingga perlu kehatian-kehatian agar tidak salah, baik dalam pemuatannya maupun kurang mendalam.<br /><br />Hal senada juga diakui oleh Caroline wartawati Kun Dian Ribao Pontianak. "Saya cukup berterima kasih atas berbagai pengalaman yang telah diberikan oleh pemateri dalam peliputan investigasi kasus-kasus korupsi," ujarnya.<br /><br />Karena berbagai pengalaman peliputan investigasi kasus-kasus korupsi cukup sulit didapat. "Dengan pelatihan seperti ini kami banyak mendapat ilmu dari wartawan senior dalam peliputan korupsi," ujar Caroline. <strong>(phs/Ant)</strong></p>