Waspada Perubahan Cuaca Selama Lebaran

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya menghimbau agar masyarakat bisa mencukupi kebutuhan asupan gizi dan menjaga pola makan untuk menghindari menurunnya daya tahan tubuh selama Lebaran, terlebih dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. <p style="text-align: justify;"><br />"Penyakit berhubungan dengan daya tahan tubuh mengancam selama lebaran, apa lagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Apabila kebutuhan asupan gizi selama berlebaran tidak terpenuhi, dehidrasi atau kekurangan cairan, terlebih dengan pola cuaca tidak menentu seperti ini, kesehatan harus dijaga sebaik mungkin," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Titus Nursyiwan, Rabu.<br /><br />Menurutnya, yang patut diwaspadai selama Lebaran adalah turunnya daya tahan tubuh. Karena, menurut kebiasaan masyarakat selama Lebaran kurang menjaga pola makan.<br /><br />Maka dari itu, berbagai makanan yang mengandung gas seperti makanan bersantan harus dikurangi.<br /><br />Tak saja makanan mengandung gas, makanan membentuk gas di tubuh juga jangan dilibatkan. Biasanya produk makanan itu terdapat dalam wortel, sayur kol dan lain-lain. Soalnya, gas yang membentuk dapat menganggu pencernaan sehingga muncul penyakit maag.<br /><br />Dia menyarankan agar masyarakat memperbanyak makanan berserat tinggi karena dapat membuat perut mampu bertahan. Kalau bisa ditambah dengan buah-buahan seperti pisang berangan yang mengandung serat banyak.<br /><br />"Dengan 1 buah saja dengan berat 100 gram mengandung serat sedikitnya 3 miligram. Dan itu sudah cukup untuk tubuh kita," kata dia.<br /><br /&gt;Menurunnya daya tahan tubuh akibat perubahan cuaca yang tidak menentu biasanya, penyakit semacam flu biasa dan demam dapat menjadi berat dan berlarut. Karena itu, selama Lebaran sangat disarankan menghindari makanan berakibat pencernaan tubuh menjadi masalah.<br /><br />Disamping konsumsi makanan, untuk kebutuhan air juga jangan kurang. Setidaknya dalam satu hari kebutuhan air mencapai 2,5 liter wajib dipenuhi.<br /><br />Sementara, sambungnya, kebutuhan kalorinya harus cukup antara 20.000?25.000 kalori. Ditambah makanan suplemen (pelengkap).<br /><br />Hanya saja prioritaskan dulu makanan pokok dengan asupan gizi seimbang. Sebab, makanan pelengkap hanya sebagai pelengkap dan berbeda dengan kebutuhan gizi yang lengkap dan berserat cukup.<br /><br />"Istilahnya 4 sehat dan 5 sempurna dahulu, baru pikirkan makanan yang lain," kata Titus.<strong> (das/ant)</strong></p>