MALINAU, KN – Pemerintah Kabupaten Malinau menyerahkan bantuan sarana usaha perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar), yang berlangsung di Sungai Sesayap, area Coffee Tubu, Malinau Kota, Kamis (4/12/2025).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk bersama-sama masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan, khususnya bagi para nelayan.
Ia menekankan bahwa setiap profesi memiliki nilai yang sangat penting, termasuk nelayan. Tidak semua orang bisa melaut, menangkap ikan, atau mengolah hasil perikanan. Karena itu, bantuan yang diberikan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan.
“Saya ingin 42 perahu yang diberikan ini benar-benar ada di sungai, bukan di darat apalagi berpindah tangan. Bantuan ini bukan untuk dijual, tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan agar nelayan tidak menggunakan cara-cara merusak seperti setrum dan racun dalam menangkap ikan. Menurutnya, nelayan adalah penjaga utama ekosistem sungai di Malinau.
“Kita ingin ikan tetap lestari, sungai tetap terjaga, dan nelayan semakin sejahtera,” tambahnya.
Selain itu, Wempi mendorong nelayan agar mulai memanfaatkan teknologi, termasuk pemasaran hasil tangkapan melalui media komunikasi agar nilai jual ikan semakin meningkat.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para nelayan sebagai “pahlawan pangan” yang menjaga ketersediaan protein bagi masyarakat serta mendukung program ketahanan pangan dan gizi, termasuk program makan bergizi gratis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malinau, Dr. Afri S.T. Padan, S.P., M.Si., dalam laporannya menyebutkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan nilai tambah hasil olahan perikanan.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025 terdapat 43 KUB nelayan dengan total anggota sekitar 816 orang, serta 11 Poklahsar yang mengolah berbagai produk seperti amplang, abon, ikan asap, udang kering, pempek, rengginang, hingga ikan bumbu siap masak.
Produksi perikanan tangkap menunjukkan tren meningkat dari 139,60 ton pada tahun 2023 menjadi 145,64 ton pada tahun 2024. Sedangkan produksi tahun 2025 hingga triwulan ketiga tercatat 59,88 ton dan masih akan diperbarui hingga akhir tahun.
Kegiatan ini didanai melalui APBD Kabupaten Malinau Tahun 2025 dengan total anggaran sebesar Rp2,019 milyar. Jenis bantuan yang disalurkan meliputi 25 unit perahu fiber, 84 mesin ketinting, 130 pukat, 190 jala, bubu, freezer, kompor, mesin peniris, alat vakum, plastik kemasan hingga ratusan kotak penyimpanan ikan.
Melalui bantuan ini, Pemkab Malinau berharap kapasitas usaha nelayan dan Poklahsar semakin meningkat, pendapatan bertambah, ketahanan pangan daerah semakin kuat, serta turut mendukung percepatan penurunan angka stunting di Malinau.














