ARTIKEL – Digitalisasi Ekonomi Syariah di Era Teknologi: Antara Inovasi dan Nilai Islam
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi.
Konsep transaksi digital, e-commerce, hingga penggunaan fintech (financial technology) kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.
Namun, di tengah derasnya arus digitalisasi ini, muncul satu pertanyaan penting: bagaimana Islam memandang perkembangan ekonomi digital tersebut?
Mata kuliah Fundamental Ekonomi Islam membantu kita memahami bahwa setiap aktivitas ekonomi, termasuk yang berbasis teknologi, harus tetap berlandaskan pada prinsip syariah seperti keadilan, kejujuran, dan larangan riba. Oleh karena itu, penting untuk melihat bagaimana nilai-nilai Islam bisa berjalan seiring dengan inovasi digital di era modern ini.
Digitalisasi ekonomi syariah bukan hanya tentang memindahkan sistem ke platform online, tetapi juga bagaimana teknologi bisa membantu menerapkan prinsip-prinsip Islam secara lebih efektif.
Contohnya, saat ini sudah ada berbagai aplikasi keuangan syariah yang memfasilitasi masyarakat untuk menabung, berinvestasi, bahkan berdonasi dengan cara yang halal dan transparan.
Salah satu contoh nyata adalah bank digital syariah, seperti Bank Aladin atau layanan syariah di aplikasi mobile banking besar. Mereka mengembangkan sistem tanpa bunga (riba), transparan dalam akad, dan mengutamakan keadilan bagi pengguna. Selain itu, teknologi blockchain juga mulai digunakan untuk memastikan transaksi yang aman dan tidak manipulatif, yang sangat sejalan dengan nilai kejujuran dalam Islam.
Namun, di sisi lain, kemajuan ini juga membawa tantangan baru. Masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara transaksi halal dan non-halal di dunia digital. Misalnya, sistem buy now pay later bisa menjadi masalah jika mengandung unsur riba tersembunyi.
Karena itu, penting adanya edukasi dan regulasi dari pihak yang berwenang agar prinsip syariah tetap terjaga dalam sistem ekonomi digital.
Dari pembahasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa teknologi dan ekonomi Islam bukan dua hal yang bertentangan, melainkan bisa saling melengkapi. Dengan pemahaman fundamental ekonomi Islam yang kuat, kita bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan sistem digital yang modern sekaligus sesuai syariah. Sebagai mahasiswa di era digital, kita perlu kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi agar tetap membawa keberkahan, bukan justru melanggar nilai-nilai Islam.
Mata kuliah Fundamental Ekonomi Islam bukan hanya mengajarkan teori, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa ekonomi yang baik adalah yang adil, transparan, dan membawa kemaslahatan.
Melalui perkembangan teknologi, kita punya peluang besar untuk menghadirkan inovasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga sesuai dengan ajaran Islam.
Nama: Fitri Ambar Sari
Status: Mahasiswa STMIK Tazkia Bogor














