SAMARINDA, KN – Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, kembali mengalami bencana banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari, Selasa (27/5). Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan genangan air setinggi hingga 50 sentimeter di sejumlah kawasan, termasuk pemukiman warga, jalan utama, dan fasilitas publik.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai turun sejak pukul 04.40 WITA hingga 08.30 WITA. Akibatnya, lebih dari 30 titik banjir tercatat tersebar di berbagai wilayah kota.
Beberapa lokasi yang terdampak parah antara lain Jalan DI Panjaitan, kawasan depan Terminal Lempake, depan Sekolah Bunga Bangsa, serta Simpang Alaya. Genangan air di lokasi-lokasi ini menyebabkan terganggunya aktivitas warga dan lumpuhnya akses lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama.
“Sejumlah ruas jalan terputus karena banjir. Bahkan akses menuju beberapa sekolah dan kawasan pemukiman warga juga terendam. Kami saat ini sedang melakukan upaya penanganan bersama tim gabungan,” ujar seorang perwakilan dari BPBD Samarinda.
Tak hanya banjir, longsor dilaporkan terjadi di beberapa titik perbukitan, meski hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. BPBD masih melakukan pemantauan dan evakuasi warga di daerah rawan.
Warga diminta untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di daerah dengan potensi banjir dan tanah longsor. Pihak berwenang juga telah mengimbau sekolah-sekolah terdampak untuk menyesuaikan kegiatan belajar mengajar, serta menyarankan pengendara agar menghindari titik-titik banjir demi keselamatan.
Kondisi ini menjadi pengingat serius akan perlunya percepatan penanganan sistem drainase dan mitigasi bencana di wilayah Samarinda yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.














