SANGGAU, KN – Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi XXI secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.I.P., M.Si, didampingi Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si, pada Senin (7/7/2025). Acara pembukaan dipusatkan di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor, Sanggau, dan mengusung tema “Dayak Bersahabat Untuk Berkelanjutan”.
Gawai Nosu Minu Podi merupakan agenda tahunan masyarakat adat Dayak yang menjadi wadah pelestarian budaya serta ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Selain sebagai ajang spiritual, gawai ini juga menjadi momen mempererat solidaritas antar-suku serta mempromosikan kekayaan budaya Dayak kepada khalayak luas.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan menyampaikan apresiasi atas konsistensi masyarakat Dayak dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat di tengah arus globalisasi. Ia menilai bahwa budaya adalah identitas dan kekuatan yang harus terus dirawat demi keberlanjutan kehidupan bersama.
“Gawai ini bukan hanya soal tradisi, tapi juga bagian dari pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan. Saya berharap masyarakat Dayak terus bersatu, menjaga keharmonisan, dan menjadikan nilai-nilai adat sebagai pilar pembangunan daerah,” ujarnya.
Hadir dalam pembukaan gawai ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPR RI Dapil Kalbar II sekaligus Pemuntuh Agung Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau, Paolus Hadi, S.IP., M.Si, Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena, S.Sos., M.H, serta Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius, S.H., M.Si, dan Ketua DPRD Sanggau, Hendrikus Hengki, beserta jajaran anggota dewan.
Selain itu, hadir pula unsur Forkopimda, Pj. Sekda Sanggau Drs. Aswin Khatib, M.Si, Penjabat Bupati Sanggau periode 2024/2025, Suherman, S.H., M.H, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP., M.Si, serta perwakilan kepala daerah dari kabupaten/kota se-Kalimantan Barat. Tak ketinggalan tokoh adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan organisasi perempuan turut memeriahkan acara ini.
Suasana pembukaan berlangsung meriah namun tetap khidmat, dihiasi berbagai pertunjukan seni dan budaya khas Dayak seperti tari tradisional, musik etnik, serta ritual adat pembukaan gawai. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, menunjukkan bahwa Gawai Nosu Minu Podi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Dayak di Kabupaten Sanggau.














