SINTANG, KN – Sebanyak 13 kelompok peserta turut ambil bagian dalam Lomba Kuliner Khas Dayak yang digelar dalam rangka Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Sintang ke-XII di Betang Tampun Juah, Jerora Satu, Sabtu pagi.
Ketua Panitia PGD Sintang 2025, Toni, saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa lomba ini lebih dari sekadar kompetisi, melainkan bagian dari pelestarian dan promosi budaya kuliner Dayak.
“Ini bukan soal kalah atau menang. Kita ingin merayakan kekayaan rasa dalam masakan khas Dayak — asin, manis, pedas, asam, semuanya ada. Ini mencerminkan keberagaman budaya kita,” ujar Toni.
Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi sarana promosi budaya, pariwisata, serta kekayaan kuliner Dayak dan Sintang secara luas.
Ketentuan Lomba
Lomba terbuka untuk pria dan wanita yang mewakili DAD Kecamatan, Organisasi Perempuan Dayak, serta sanggar-sanggar budaya di Kabupaten Sintang. Setiap tim terdiri dari dua orang dan diwajibkan memasak dua jenis lauk utama: ikan nila dan daging babi.
Peserta memasak di rumah masing-masing dengan bahan dan peralatan sendiri, lalu membawa hasil masakan ke lokasi lomba untuk disajikan di meja polos yang telah disiapkan panitia. Sajian harus terdiri dari satu paket lengkap yang disusun rapi, bersih, dan menarik.
Masakan boleh berupa resep asli maupun modifikasi dari salah satu sub-suku Dayak, lengkap dengan nama kelompok, nama masakan, resep, serta tata cara pembuatannya. Peserta juga diwajibkan mengenakan pakaian atau aksesoris adat selama kegiatan berlangsung.
Lomba ini menjadi penutup meriah PGD Sintang 2025 dan mencerminkan semangat pelestarian warisan budaya lokal yang terus hidup di tengah masyarakat Dayak.














