Keadilan yang Tergadai: Jika Si Kaya Bisa ‘Membeli’ KIP, Kewirausahaan Adalah Senjata Kami yang Tak Punya Ordal.

- Jurnalis

Senin, 17 November 2025 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendahuluan: Membenturkan Ironi dan Realistis

Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) didirikan dengan janji yang luar biasa, yaitu sebagai jembatan emas bagi anak-anak Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi terbatas oleh masalah ekonomi. Program ini diharapkan bisa memutus siklus kemiskinan dan memberi kesempatan yang adil bagi setiap anak bangsa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Namun, nyatanya situasi di lapangan jauh dari harapan.

Kuota beasiswa yang terbatas sering kali justru masuk ke tangan orang-orang yang secara ekonomi tidak memerlukan bantuan tersebut, bahkan mungkin cukup kaya. Ini terjadi karena adanya praktik tidak sehat seperti pemanfaatan orang dalam (ordal) atau manipulasi data secara terstruktur. Ini merupakan bentuk keadilan yang telah terluka. Ketika hak anak-anak miskin yang berjuang dicuri oleh orang yang tidak berhak, yang hilang bukan hanya uang, tetapi juga harapan dan percaya pada sistem.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh para pejuang sejati yang terus-menerus kalah dalam persaingan karena tidak memiliki akses atau koneksi?

Jawabannya bukanlah dengan hanya menyesali nasib atau terus menunggu bantuan yang tidak pernah tiba. Kewirausahaan menjadi senjata bagi para pejuang yang tidak memiliki ordal, untuk menolak menjadi korban dari sistem yang tidak adil.

Analisis Masalah: Dampak “Ordal” dan Konsumerisme

Praktik “membeli” KIP Kuliah, baik dengan memalsukan laporan harta, berlobi, atau memanfaatkan koneksi di dalam institusi menunjukkan adanya krisis integritas di dunia pendidikan. Ini adalah bentuk korupsi kecil yang memiliki dampak besar: banyak calon mahasiswa yang layak kehilangan kesempatan belajar.

Ironisnya, dana bantuan ini seharusnya membantu meringankan beban dan fokus pada studi, tetapi sering kali justru terkait dengan gaya hidup konsumtif.

Di media sosial, kita sering melihat penerima KIP—yang seharusnya berasal dari keluarga miskin—memamerkan gaya hidup yang mewah. Perbedaan ini menunjukkan dengan jelas bahwa alokasi beasiswa sudah menyimpang jauh dari tujuan semula.

Ketika bantuan finansial tidak bisa diandalkan, kita yang benar-benar membutuhkan harus mulai mengubah cara berpikir.

Kita harus berhenti bergantung pada sistem yang mudah disalahgunakan dan mulai membangun kemandirian finansial sendiri.

Solusi Radikal: Kewirausahaan Sebagai Senjata

Kewirausahaan merupakan solusi radikal bagi individu yang merasa dirugikan. Ini lebih dari sekedar mencari uang, melainkan tentang mengalihkan pola pikir dari seorang “penerima” menjadi seorang “pencipta nilai”.

Mengapa kewirausahaan dianggap sebagai senjata terkuat kita?

Kontrol Penuh dan Integritas

Jika dana KIP mudah dicabut atau diselewengkan, maka dana yang berasal dari usaha pribadi memiliki integritas dan kendali sepenuhnya di tangan kita. Tidak ada pihak yang dapat mengambil ide, kreativitas, atau hasil kerja kita. Uang yang kita peroleh dari usaha sendiri akan dikelola dengan jauh lebih cerdik, menghindarkan kita dari risiko konsumtivisme dan gaya hidup yang tidak nyata.

Membangun Resiliensi Abadi

Kegagalan dalam memperoleh KIP atau menyaksikan ketidakadilan dapat menjadi pukulan mental yang berat. Namun, memulai usaha, meskipun berskala kecil, memberikan pelajaran yang jauh lebih berharga: resiliensi. Setiap kegagalan yang terjadi dalam bisnis adalah pengalaman, bukan akhir segalanya. Ketahanan untuk bangkit kembali—semangat juang seorang wirausahawan—adalah bekal abadi yang tidak dapat diambil oleh birokrasi manapun.

Kekuatan Inisiatif di Tengah Keterbatasan

Meskipun kita mungkin tidak memiliki modal yang melimpah, kita tetap memiliki kreativitas dan semangat yang terasah lewat kesulitan. Kemampuan untuk mengubah keterbatasan menjadi inovasi adalah sifat khas dari seorang wirausahawan sejati. Misalnya, mahasiswa yang tidak berhasil mendapatkan KIP dapat memanfaatkan waktu belajarnya untuk membuka layanan bimbingan belajar, menjual produk digital, atau memulai bisnis e-commerce dengan investasi minimal.

Penutup: Seruan dan Visi Masa Depan

Kepada semua mahasiswa yang memiliki potensi namun haknya terabaikan: Jangan biarkan rasa kecewa terhadap sistem yang tidak adil menghentikan semangatmu.

Anggaplah ketidakadilan ini sebagai semangat awal untuk mencapai kemandirian secepat mungkin.Kewirausahaan adalah jalur yang mulia menuju kemandirian.

Fokuskan tenaga dan energimu untuk terus memperbaiki kemampuan teknis dan bisnis. Tinggalkan sikap bergantung pada orang lain, dan mulailah menciptakan nilai dari dirimu sendiri.

KIP Kuliah hanyalah bantuan sementara.

Kemandirian finansial adalah kekuatan yang abadi. Mari kita tunjukkan bahwa meskipun hak beasiswa kita terabaikan, kita tetap bersemangat dan tidak berhenti berjuang. Kita akan lulus bukan sebagai mahasiswa yang tergantung, tapi sebagai wirausahawan yang tangguh, membuktikan bahwa kita mampu menciptakan peluang, tanpa memerlukan hubungan, tanpa meminta “ordal,” dan tanpa mengharap belas kasihanKewirausahaan adalah senjata kita, dan kemandirian adalah kemenangan yang sesungguhnya

Dibuat oleh: Najua hamidah mahasiswa STMIK TAZKIA Prodi Sistem Informasi lulusan SMAN 1 Tamansari

Berita Terkait

Menganalisis Kematian Dini Startup:
Branding dan Customer Experience untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Membangun Jiwa Wirausaha Islami di Era Digital
Kewirausahaan Berbasis Syariah: Membangun Usaha yang Berkah dan Berkelanjutan
Kewirausahaan Halal: Membangun Bisnis yang Sesuai dengan Syariat Islam
Adaptasi atau Tenggelam: Peran Inovasi di Era Persaingan Global
Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia
Sociopreneurship: Bisnis yang Mengubah Dunia

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 18:47 WIB

Menganalisis Kematian Dini Startup:

Rabu, 19 November 2025 - 12:34 WIB

Branding dan Customer Experience untuk Memenangkan Persaingan Bisnis

Rabu, 19 November 2025 - 12:14 WIB

Membangun Jiwa Wirausaha Islami di Era Digital

Senin, 17 November 2025 - 16:02 WIB

Kewirausahaan Berbasis Syariah: Membangun Usaha yang Berkah dan Berkelanjutan

Senin, 17 November 2025 - 15:54 WIB

Keadilan yang Tergadai: Jika Si Kaya Bisa ‘Membeli’ KIP, Kewirausahaan Adalah Senjata Kami yang Tak Punya Ordal.

Berita Terbaru