SINTANG, KN – Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Rosa Trifina, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Akselerasi Transformasi Digital Sektor Kesehatan yang berlangsung di Aula Puskesmas Tempunak, Selasa 25 November 2025.
Acara yang digelar oleh Tim Bakti Komdigi RI ini turut dihadiri oleh perwakilan Bakti Komdigi RI, Dinas Kominfo Sintang, BPJS Kesehatan, Kemenkes RI, serta para peserta sosialisasi.
Dalam sambutannya, dr. Rosa menegaskan bahwa laju perkembangan teknologi digital menuntut sektor kesehatan untuk bertransformasi.
“Kita semua menyadari bahwa dunia bergerak sangat cepat. Sektor kesehatan tidak boleh tertinggal dalam perubahan ini. Transformasi digital bukan sekadar pengadaan perangkat atau aplikasi, melainkan upaya meningkatkan akses, kualitas layanan, transparansi tata kelola, dan kapasitas SDM,” ujarnya.
Rosa juga menyinggung enam pilar transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan, di mana Transformasi Layanan Primer menjadi pilar pertama dan sangat terkait dengan digitalisasi data kesehatan individu.
“Sosialisasi ini menjadi langkah awal bagi Kabupaten Sintang untuk menyelaraskan diri dengan visi nasional tersebut,” tambahnya.
Ia kemudian memaparkan bahwa terdapat sembilan Puskesmas di Kabupaten Sintang yang memperoleh bantuan Internet Bakti Aksi, yakni Puskesmas Tempunak, Jelimpau, Merakai, Nanga Ketungau, Serangas, Dedai, Emparu, Mensiku, dan Nanga Lebang.
Selain itu, pada tahun 2025, tiga fasilitas kesehatan lain juga menerima dukungan serupa: Polindes di Desa Air Nyuruk, Balai Pengobatan Desa Balai Harapan, serta fasilitas kesehatan di Desa Argo Mulyo.
“Harapan kita adalah terbangunnya sistem kesehatan yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan. Layanan harus semakin merata dan inklusif, serta tata kelola semakin efisien dan akuntabel,” jelas Rosa.
Ia menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital membutuhkan kolaborasi penuh dari seluruh pemangku kepentingan.
“Komitmen tidak hanya datang dari Dinas Kesehatan, tetapi juga dari para Kepala Puskesmas, Kepala Rumah Sakit, dan seluruh tenaga kesehatan. Kita perlu memahami perubahan apa yang akan dilakukan, prosesnya, dan urgensinya bagi masa depan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, dr. Rosa berharap peserta sosialisasi dapat membawa pemahaman baru ke instansi masing-masing.
“Jangan takut dengan perubahan. Jadikan teknologi mitra kerja kita. Terima kasih kepada seluruh narasumber, panitia, dan hadirin. Mari kita sambut masa depan layanan kesehatan Sintang yang lebih modern, inklusif, dan berkualitas,” tutupnya.














