SINTANG, KN – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Toni, menyatakan bahwa mantan Presiden Indonesia, Bapak Soeharto, layak menerima gelar pahlawan nasional. Menurut Toni, kepemimpinan Soeharto selama lebih dari tiga dekade membawa Indonesia mengalami banyak kemajuan, termasuk tercapainya swasembada pangan dan pembangunan infrastruktur yang signifikan, sehingga beliau pantas mendapat pengakuan sebagai figur nasional yang berjasa.
“Tentu banyak kontroversi terkait sejarah, tetapi dari sisi pembangunan dan ketahanan pangan, Bapak Soeharto memiliki peran yang sangat besar. Pada masa pemerintahannya, Indonesia berhasil swasembada pangan, dan hal ini layak diapresiasi,” ujar Toni, kemarin.
Toni menjelaskan bahwa julukan “Bapak Pembangunan” yang disematkan kepada Soeharto bukanlah tanpa alasan. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, pembangunan infrastruktur secara masif, serta berbagai kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat, termasuk program ketahanan pangan.
“Di era beliau, program pertanian digalakkan sehingga kita bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama beras. Hal ini memberikan dampak positif bagi masyarakat luas karena harga pangan relatif stabil dan tersedia,” tambah Toni.
Selain itu, Toni menilai pencapaian swasembada pangan merupakan bukti nyata keberhasilan pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi nasional. Keberhasilan ini juga menunjukkan kemampuan Soeharto dalam merumuskan kebijakan jangka panjang yang mendukung ketahanan nasional.
“Pencapaian swasembada pangan adalah tonggak penting bagi Indonesia. Hal ini tidak mudah dicapai dan memerlukan komitmen serta kerja keras yang luar biasa. Oleh karena itu, saya menilai gelar pahlawan nasional untuk beliau sangat layak,” jelas Toni.
Toni berharap pengakuan terhadap jasa-jasa Soeharto tidak hanya terbatas pada sejarah politik, tetapi juga mencakup prestasinya dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Menurutnya, memahami kontribusi Soeharto secara menyeluruh akan memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda tentang pentingnya kepemimpinan yang visioner.
“Kita tidak bisa menilai seorang tokoh hanya dari satu sisi. Kita juga harus melihat prestasi dan dampak positif yang beliau tinggalkan, khususnya dalam pembangunan nasional dan ketahanan pangan,” katanya.
Toni menambahkan, pemberian gelar pahlawan nasional akan menjadi bentuk penghargaan negara terhadap tokoh yang telah berkontribusi besar bagi bangsa, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam mengelola pembangunan nasional dengan bijak dan berkelanjutan.
“Gelar ini bukan hanya simbol, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab untuk terus membangun bangsa. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” pungkasnya.














