TANJUNG SELOR, KN – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Provinsi Kalimantan Utara, Dr. H. Iskandar, S.IP., M.Si., menegaskan bahwa integritas ASN di era digital tidak lagi semata-mata diukur dari hasil kerja fisik, melainkan juga dari kemampuan berperilaku dan berkomunikasi secara bijak di ruang digital.
Pesan itu disampaikan Iskandar saat membuka Kegiatan Literasi Digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Pandu Literasi Digital Tahun 2025 bersama narasumber Machmudan serta Tim Literasi Digital Segmen Pemerintahan, Kementerian Komunikasi dan Digital.
Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kapasitas ASN dalam Pemanfaatan Teknologi Digital yang Produktif, Aman, dan Bertanggung Jawab.”
Iskandar menjelaskan bahwa transformasi digital telah menjadi arus besar yang tak terhindarkan. Di tengah perubahan tersebut, teknologi memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, serta tata kelola informasi.
“Peningkatan kompetensi digital bagi ASN bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan,” ujarnya.
Ia menekankan tiga prinsip utama literasi digital yang harus dimiliki ASN, yakni produktif, aman, dan bertanggung jawab.
“Produktif berarti mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan inovasi dan efisiensi kerja.
Aman berarti cakap melindungi data serta sistem dari berbagai ancaman siber.
Bertanggung jawab berarti menjunjung tinggi etika dan mematuhi regulasi saat beraktivitas di ruang digital,” jelasnya.
Iskandar menyebut pelatihan literasi digital ini sebagai langkah konkret untuk membangun kompetensi digital ASN, sekaligus memperkuat kualitas birokrasi berbasis teknologi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Tim Literasi Digital Segmen Pemerintahan dan Pandu Literasi Digital 2025 atas kerja sama yang terjalin dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Kepada para peserta, Iskandar berpesan agar memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal.
“Serap seluruh ilmu, terutama mengenai keamanan data dan etika bermedia digital. Terapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Jadilah agen perubahan sekaligus duta literasi digital di instansi masing-masing,” tutupnya. (dkisp)














