SINTANG, KN – Keadaan infrastruktur jalan yang menghubungkan Desa Lalang Baru dan Desa Merti Guna di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menjadi sorotan. Kepala Desa Lalang Baru, Andreas Ahui, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut. Menurutnya, jalan tersebut kerap terendam banjir, sehingga akses transportasi menjadi sangat sulit dan mahal bagi masyarakat.
“Kondisi jalan yang rusak dan sering tergenang banjir ini sangat menyulitkan warga,” ujar Andreas Ahui dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
“Warga harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar hanya untuk bisa melintasi jalan tersebut.”
Biaya yang dimaksud adalah biaya penyeberangan. Akibat kondisi jalan yang tidak layak, masyarakat terpaksa menggunakan jasa penyeberangan dengan biaya yang cukup tinggi, berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per orang. Biaya ini tentu saja memberatkan perekonomian warga, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah.
Kondisi ini bukan hanya sekedar ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Akses pendidikan, kesehatan, dan perekonomian menjadi terhambat. Anak-anak sekolah kesulitan untuk mencapai sekolah tepat waktu, sementara warga yang membutuhkan perawatan medis menghadapi kesulitan untuk mencapai fasilitas kesehatan. Begitu pula dengan aktivitas ekonomi masyarakat, seperti membawa hasil pertanian ke pasar, menjadi terhambat dan merugikan.
Andreas Ahui berharap Pemerintah Kabupaten Sintang segera memperhatikan dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki akses jalan tersebut. Ia mendesak agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan yang rusak dan mencari solusi untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi. Perbaikan infrastruktur jalan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Lalang Baru dan Desa Merti Guna. Jalan yang layak akan mempermudah akses masyarakat ke berbagai fasilitas umum dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami berharap Pemkab Sintang segera merespon keluhan masyarakat ini,” kata Andreas Ahui. “Perbaikan jalan ini bukan hanya sekedar pembangunan infrastruktur, tetapi juga investasi untuk kesejahteraan masyarakat.” Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan ini merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di kedua desa tersebut. Keberadaan jalan yang layak akan membuka aksesibilitas dan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat.














