SINTANG, KN – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Juni, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Inggar, Kecamatan Kayan Hilir, yang hingga kini belum merasakan manfaat subsidi LPG 3 kilogram. Berdasarkan laporan warga, harga LPG melonjak jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET), bahkan mencapai Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per tabung, jauh di atas harga yang seharusnya.
Menurut Juni, kondisi tersebut sangat membebani masyarakat pedalaman yang rata-rata memiliki tingkat pendapatan terbatas. Ia menilai bahwa LPG subsidi seharusnya menjadi penopang kebutuhan dasar rumah tangga, bukan malah menjadi komoditas dengan harga tak wajar yang semakin menyulitkan warga.
“Saya mendapat laporan langsung dari masyarakat bahwa mereka membeli LPG 3 kilogram dengan harga Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per tabung. Harga ini jelas sudah sangat melampaui HET dan tidak wajar. Masyarakat pedalaman menjadi pihak yang paling dirugikan,” tegas Juni.
Ia meminta agar pemerintah daerah, khususnya instansi terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop), serta pihak Pertamina dan aparat pengawasan, segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh pangkalan maupun agen yang menyalurkan LPG 3 kilogram di wilayah tersebut.
“Saya mendorong instansi terkait untuk segera turun ke lapangan, mengecek pangkalan, dan memastikan jalur distribusi LPG benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak. Jangan sampai subsidi ini hanya dinikmati oknum tertentu atau tengkulak yang bermain harga,” tambahnya.
Juni juga menilai bahwa faktor geografis pedalaman Sintang memang menjadi tantangan dalam distribusi. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk terus membiarkan harga LPG melonjak tanpa kendali. Ia meminta pemerintah daerah bersama Pertamina mencari solusi, seperti penambahan pangkalan resmi di wilayah pedalaman atau pengawasan distribusi yang lebih ketat.
“Subsidi LPG ini adalah hak masyarakat kecil. Jika distribusinya tidak diawasi, maka praktik permainan harga dan kelangkaan akan terus berulang. Kami di DPRD siap mengawal agar masalah ini mendapat penanganan serius,” tegas Juni.
Ia berharap sidak dan penataan distribusi LPG dapat segera dilakukan agar masyarakat di Inggar dan wilayah pedalaman lainnya kembali mendapatkan LPG dengan harga sesuai HET, serta tidak terbebani oleh lonjakan harga yang merugikan ekonomi rumah tangga mereka.














