Bangunan Pabrik Mini Karet Tak Berfungsi

oleh
oleh

MELAWI – Pembangunan pabrik mini dari program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat Penunjang Infrastruktur Ekonomi (PKKPM-PIE) di sejumlah desa yang ada di Melawi terkesan mubajir. Pasalnya sejak dibangun, pabrik mini yang ada tersebut tak pernah difungsikan, bahkan terkesan tak dilaksanakan secara tuntas.

Seperti pabrik mini yang berada di desa Lengkong Nyadom Kecamatan Ella Hilir. Pabrik yang dibangun sejak tahun 2015-2016 tersebut tak pernah beroperasional, bahkan bangunnya sudah tertutup semak belukar.

“Bangunan Pabrik kini PKKPM-PIE ini fisiknya dibangun pada tahun 2015 lalu. Di kecamatn ella hilir kabupaten melawi terdapat 5 tempat atau klauster dalam ruang lingkup 19 desa. Yakni di Desa Penyuguk, Kempangai, Kalan, popay dan di Desa Lengkong Nyadom. Pembangunan ini dananya dari pusat lansung,” kata Kepala Dusun Lengkong Nyadom, Anton, di Nanga Pinoh, Minggu (15/7).

Namun sayangnya, setelah bangunan pabrik mini tersebut jadi beserta perlengkapannya, pabrik itupun tak juga difungsikan. Janji pemerintah pusat akan memberikan pedanaan untuk modal usaha agar bisa menyerap tenaga kerja dari penduduk setempatpun tak kunjung ada.

“Namun malang, sampaai saat ini janji pendanaan modal tak ada kabar.Padahal ini adalah program andalan Jokowi, penganti program PNPM Mandiri jaman SBY. Kondisinya sekarang sudah di selimuti rerumputan, dan banyak barang-barang perlengkapan didalamnya yang hilang karna tidak ada yang mau mengurusnya,”

Anton mengatakan, bangunan pabrik yang ada di 5 desa yang ada di kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi itu tak satupun yang berjalan.

“bagaimana mau berjalan operasionalnya, modal saja kami tidak ada,” ucapnya.

Anton menuturkan, sebetulnya, jika program pembangunan beserta modalnya tersebut tuntas diberikan kepada masyarakat untuk mengelolanya, bisa meningkatkan kesejahteraan petani karet. Pasalnya. Kualitas karet yang keluar dari desa tersebut akan lebih baik.

“Bayangkan saja jika kualitas karet yang dikeluarkan dari pabrik mini karet tersebut sangat bagus. Tentu harganyapun akan naik. Secara otomatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun apa mau dikata, program tersebut terkesan setengah hati,” paparnya.

PKKPM tersebut merupakan program yang diluncurkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi (Kementerian Desa) untuk mengikis kemiskinan di Indonesia. Dimana nantinya, setiap kecamatan akan mendapatkan bantuan Rp 3 miliar. Penyebaran bantuan itu tidak kurang dari 183 kecamatan pada 114 kabupaten dan 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, ada program Penyediaan Infrastruktur Ekonomi (PIE) untuk pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi.

“Namun sayangnya, untuk di Kecamatan Ella Hilir ini, program tersebut tak satupun yang berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Ed/KN)