PONTIANAK, KN – Gaya hidup modern yang cenderung tidak sehat, pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan stres menjadi faktor utama meningkatnya kasus penyakit kronis. Kondisi ini secara langsung berdampak pada membengkaknya biaya pelayanan kesehatan. Untuk mencegah hal tersebut, BPJS Kesehatan mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan dengan melakukan skrining untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini.
“Pembiayaan Program JKN dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini, 86% pembiayaan JKN dilakukan di rumah sakit, dan 25% dari jumlah tersebut digunakan untuk membiayai penyakit katastropik seperti kanker, hipertensi, jantung, gagal ginjal, dan diabetes. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka beban biaya pelayanan kesehatan akan semakin besar. Untuk itu, mari kita dorong masyarakat melakukan upaya promotif dan preventif,” ujar Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IV, Elsa Novelia, saat membuka acara diskusi media, Rabu (25/6/2025).
Elsa menjelaskan, pemerintah telah menyediakan program skrining kesehatan sebagai langkah deteksi dini terhadap 14 jenis penyakit. Meskipun langkah ini bisa meningkatkan jumlah kasus terdeteksi, namun hal tersebut sangat penting agar masyarakat dapat melakukan pencegahan lebih awal sebelum kondisi menjadi parah. Ia juga menyoroti bahwa penyakit kronis kini tidak lagi mengenal usia, bahkan banyak anak muda yang sudah menjalani cuci darah.
“Skrining dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, seperti puskesmas. Jika hasil skrining menunjukkan risiko penyakit, maka peserta akan diarahkan untuk mengikuti program edukasi, seperti klub sehat bagi penderita diabetes melitus, guna membantu mengubah gaya hidup agar kondisi lebih terkontrol,” tambahnya.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga memperkenalkan berbagai kemudahan layanan melalui transformasi digital, salah satunya lewat aplikasi Mobile JKN. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak, Evi Retno Nurlianti, menjelaskan bahwa aplikasi ini mempermudah peserta dalam mengakses berbagai layanan administrasi.
“Mobile JKN memungkinkan peserta mengurus administrasi seperti pendaftaran, perubahan data, pemilihan faskes, konsultasi dokter, hingga pengaduan layanan secara daring. Peserta tidak perlu lagi datang ke kantor, cukup dari genggaman tangan,” jelas Evi.
BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan chat WhatsApp bernama PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp), yang dapat diakses 24 jam. Namun, layanan peserta hanya aktif pada hari kerja, Senin–Jumat pukul 08.00–17.00.
“Peserta cukup mengirim pesan ke nomor 08118165165, lalu akan diarahkan untuk memilih layanan seperti pendaftaran baru, penambahan atau pengurangan anggota keluarga, perubahan faskes, dan lainnya. Gunakanlah berbagai kanal non-tatap muka ini agar lebih mudah dan efisien,” tutup Evi. (OO/yl)














