BPR Kalsel Salurkan Kredit Rp 264 Miliar

oleh
oleh

Bank Perkreditan Rakyat Kalimantan Selatan mampu menyalurkan kredit hingga Rp264 miliar pada 2010, meningkat 26,1 persen dibanding 2009 sebanyak Rp175 miliar. <p style="text-align: justify;">Kepala Cabang Bank Indonesia Banjarmasin Khairil Anwar, Rabu (15/02/2011), mengatakan industri bank perkreditan rakyat (BPR) di Kalsel mencatat kinerja yang cukup baik pada 2010. <br /><br />Hal tersebut, kata dia, ditunjukkan selain dari peningkatan penyaluran kredit juga peningkatan aset bank yang naik 28,31 persen dari Rp272 miliar pada 2009 menjadi Rp349 miliar pada 2010. <br /><br />Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 14,29 persen dari Rp168 miliar menjadi Rp175 miliar. <br /><br />Perkembangan tersebut, tambah dia, menunjukkan BPR terus menunjukkan kontribusi positif bagi perbankan khususnya untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). <br /><br />"UMKM terbukti mampu menjadi katup pengamanan perekonomian nasional pada saat krisis global, dan BPR cukup berperan dalam pengembangan usaha tersebut," katanya. <br /><br />Namun demikian, kata dia, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kredit, perlu diwaspadai juga ancaman peningkatan risiko adanya kredit bermasalah atau rasio non performing loan (NPL). <br /><br />Menurut dia, NPL BPR tercatat memiliki NPL terbesar yaitu 4,11 persen diantara perbankan lainnya, kendati persentasenya masih dibawah angka 5 persen yang merupakan batas toleransi NPL suatu bank. <br /><br />Sedangkan NPL bank umum, sekitar 2,27 persen dan bank syariah 1,94 persen. <br /><br />BPR merupakan bank milik pemerintah daerah yang kini telah tersebar hampir di seluruh wilayah Kalsel. <br /><br />Keberadaan BPR selain untuk membantu perkembangan UMKM juga membantu masyarakat terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh oleh perbankan. <br /><br />Pemerintah Provinsi cukup serius untuk mengembangkan usaha BPR tersebut karena terbukti mampu meningkatkan pelaku usaha kecil dan menengah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>