Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor, meminta Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dalam menjalankan kegiatannya di Kutai Timur, agar memprioritaskan merekrut tenaga kerja lokal. <p style="text-align: justify;">"Saya sudah minta kepada manajemen BP Migas agar memberikan prioritas kesempatan bagi tenaga kerja lokal, namun harus menyesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki," katanya di Sangata, Kutai Timur, Sabtu. <br /><br />Menurut Bupati Isran Noor, tenaga kerja lokal juga memiliki kemampuan, kemauan dan kerja keras dan juga tidak banyak menuntut, karena bagi mereka yang penting bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. <br /><br />"Warga saya, memang masih memiliki keterbatasan dalam ilmu dan teknologi seperti yang diterapkan pada BP Migas sebagai Perusahaan Negara, tetapi kan ada juga pekerjaan yang tidak menggunakan teknologi canggih," ujar Isran Noor. <br /><br />Alasan lain, kata Isran, adalah untuk menghindari terjadinya kecemburuan sosial, antara tenaga kerja profesional dari luar. Dan pemerintah daerah yakin, bahwa tenaga kerja lokal memiliki semangat yang luar biasa jika diberikan kepercayaan <br /><br />"Sudah banyak juga kok, putra-putri lokal yang mengikuti pelatihan-pelatihan keterampilan yang dilakukan Balai Latihan Tenaga Kerja melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kutai Timur dan pelatihan yang diadakan sejumlah perusahaan besar di Kutai Timur," ujarnya <br /><br />Sebagaimana diketahui, BP Migas akan melakukan proyek pemboran empat sumur gas metan di Kawasan Kenyamukan, Sangata Kutai Timur. <br /><br />Isran Noor yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur ini menyatakan rasa syukurnya bahwa Kutai Timur memiliki potensi gas yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan nasional. <br /><br />"Saat ini Indonesia masih membutuhkan energi yang cukup besar," katanya <br /><br />General Manager (GM) BP Migas Sangatta West Abdullah Sadik mengatakan, pada 2011 BP Migas melakukan pemboran empat titik sumur bor di Kutai Timur dengan kedalaman rata-rata mencapai ratusan meter. <br /><br />"Pemboran Gas di Kutai Timur merupakan proyek negara yang sudah memasuki tahap eksplorasi. "Rencananya BP Migas akan melakukan pemboran 13 titik sumur gas," ujarnya. <br /><br />Sejak 2009 hingga 2010, BP Migas telah melakukan pemboran di tiga titik dan pada 2011 pemboran akan dilakukan di empat sumur gas lagi.<strong> (das/ant)</strong></p>