Ciwanadri Melawi Gelar Pradiksar Calon Anggota Baru

oleh
oleh

MELAWI – Sejak berdiri 10 November 1986,  organisasi Pecinta Alam Ciwanadri Melawi masih tetap eksis Hingga saat ini.

Ketua umum Ciwanadri Melawi, Galih Wanabhakti mengatakan bahwa pihaknya sedang menjaring calon calon anggota baru untuk angkatan ke 30 pada tahun ini. Dari puluhan orang yang sudah mendaftar kan diri, selanjutnya akan dilakukan  serangkaian tes oleh pihak panitia penjaringan anggota.

” proses penerimaan anggota baru sedang berjalan.  Dan Yang lolos seleksi, mulai mengikuti Pra pendidikan dasar ( Prakdiksar)  pecinta alam,” beber Galih.

Dalam hal proses penjaringan anggota baru, pihaknya lebih mengutamakan kualitas anggota ketimbang kuantitas. Mengingat banyak agenda atau program kerja organisasi yang harus dicapai.

” saat ini anggota Ciwanadri sudah ratusan orang dari berbagai profesi,seperti Polisi, tentara, anggota Dewan, Pns, pengusaha, guru, Jurnalis,  dan lainnya, ” ungkap pria angkatan 24 ini.

Sementara itu, Ketua panitia kegiatan  penerimaan anggota,  Dea Kusuma Wardhana mengungkapkan bahwa proses penerimaan anggota baru Cukup Panjang.  Dari 47 orang yang mendaftarkan diri,  baru 11 orang saja yang lolos seleksi,  seperti tes wawancara,  tes kesehatan dan tes fisik.

” Peserta yang dinyatakan lolos, selanjutnya mengikuti proses Pradiksar. Seperti pengenalan Organisasi,  materi Navigasi Darat, survival, mountenerring dan lainnya,” bebernya.

Lebih jauh, pria Ramah ini menjelaskan setelah memasuki tahap Pradiksar, para Calon anggota baru akan menempuh tahap berikutnya yang Biasa disebut dengan Pendidikan dasar ( Diksar).

” Pada tahap Diksar inilah, penentuan Nasib para Peserta Calon anggota.  Apakah berhasil atau tidaknya menjadi anggota Ciwanadri,” tambahnya.

Bagi anggota yang berhasil pada tahap diksar dan dinyatakan menjadi anggota Ciwanadri, selanjutnya akan menempuh proses berikutnya yang disebut pendidikan lanjutan ( Dikjut). Pada Proses Dikjut, anggota baru akan menempuh kegiatan seperti Tempuh Rimba atau ekpedisi Rimba. (ed/KN)