Dinas Kesehatan Kalbar Tugaskan 33 Dokter PTT

oleh
oleh

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menugaskan 33 dokter pegawai tidak tetap di 11 kabupaten provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Keberadaan 33 dokter PTT tersebut diharapkan dapat mendorong perbaikan kualitas kesejahteraan masyarakat menuju MDG’s di daerah terpencil," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Andy Jap di Pontianak, Jumat.<br /><br />Menurut Andy Jap, di Kalbar sendiri baru tersedia sekitar 523 dokter umum yang mencakup wilayah kerja dan masih dinilai belum ideal.<br /><br />"Dengan bantuan 33 dokter umum PTT yang ditugaskan di 11 kabupaten sehingga memenuhi kekurangan tenaga kesehatan di Kalbar terkecuali Kota Pontianak, Singkawang dan Sanggau," kata Andy Jap.<br /><br />Meski pun jangka waktu penugasan hanya 1 tahun, namun ke 33 dokter tersebut harus memegang beberapa hal prinsip ketika menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat, kata Andi Jap.<br /><br />"Pertama, beradaptasi dengan lingkungan dan budaya setempat, melayani masyarakat dengan sebaik mungkin, serta melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan pihak-pihak yang berkompeten," ujarnya.<br /><br />Ia menjelaskan, ke 33 dokter PTT yang telah diberangkatkan ke daerah tugas masing-masing itu harus menyadari beban tugas yang diberikan yakni mendukung perbaikan kualitas kesehatan masyarakat menuju MDG’s.<br /><br />"Di antara tugasnya yakni menekan angka kasus gizi buruk, meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta menekan angka kasus AIDS, tuberkulosis dan malaria," katanya.<br /><br />Sementara itu, salah seorang dokter PTT, Qory mengatakan, dirinya senang dapat mengabdi di tanah kelahiran orangtuanya. Alumnus Universitas Tarumanegara tahun 2010 itu sebelumnya memilih Kabupaten Kapuas Hulu dalam daftar daerah tugas.<br /><br />Ia berharap, bisa menjalankan tugasnya dengan baik dalam membantu masyarakat untuk pemenuhan pelayanan kesehatan di tempat dia dan rekannya ditugaskan.<br /><br />Dalam setahun pengangkatan dokter PTT dibagi menjadi tiga periode yakni pada bulan April, Juni dan September, kata Kadis Kesehatan Kalbar.<strong> (phs/Ant)</strong></p>