Disdikbud Tinjau Pembangunan SD Regrouping

oleh
oleh

MELAWI – Stadion Desa Kenual berlangsung kurang lebih 4 bulanan, progres pembangunannya sudah mencapai 60 Persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Joko Wahyono saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa hari lalu.

Ia mengaku dalam pembangunan tersebutpihaknya juga sudah beberapa kali secara kontinyu melakukan monitoring,termasuk bersama Bupati Melawiuntuk melihat secara langsung proses dan progres pembangunan sekolah tersebut,serta mendengar keluhan dan ada tidaknya persoalan.

“Kemarin pada tanggal 18 kami juga melakukan monitoringke SD Regrouping tersebut, dan pada saat itu,pembangunan sudah mencapai sekitar 68 persen dan mengejar sampai ke 70 persen.Itu akan 77 persen jika semua dinding telah di plaster semennya.Kami rasa ini tidak lama lagi akan tercapai,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, terkait serapan dana yang diserap oleh pihak kontraktor, sudah sekitar 51 persendan sudah dicairkan melalui DPKAD dari sumber APBD murni Kabupaten Melawi tahun 2018.Pembangunan tersebut menelan dana sebanyak Rp. 4,9 milyar.

Yang mana konsultan perencanaannya dilaksanakan oleh CV Bersama Karya, dankontraktor pelaksananya PT Budi Bangun Konstruksi, dan konsultan pengawasnya yakni CV Jefindo Karya Mandiri.

“Masa kerjanya selama 150 hari kalender. Pelaksanaan peembangunan ini juga diawasi dan didampingi oleh TP4D Kejari Sintang, “ terangnya.

Joko berharap pembangunan tersebut bisa selesai sesuai dengan target. Dalam mengejar target tersebut, pihak Disdik dan Kontraktor selalu diingatkan Bupati untuk secepatnya ini diselesaikan.
“Salah satu cara mengejar target, menurut Bupati adalah dengan menambah jumlah pekerja ataupun karyawan ataupun tukang yang bekerja dan juga jam bekerja,” bebernya.

Joko mengatakan, sesuai perbincangan nya dengan kontraktor, untuk mengejar waktu sampai dengan deadline di bulan Desember tahun 2018 ini, pihak kontraktor mengatakan sanggup dan siap menyelesaikannya.

“Semua bahan-bahan menurut pihak kontraktorsudah dipesan, tinggal menunggu mobilisasi dari Pontianak sampai ke Melawi,” ujarnya.

Joko mengakui sampai dengan hari ini tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaannya. Hanya saja waktu ada angin kencang 3 minggu yang lalu, ada sedikit dinding yang jebol.Karena dinding itu baru dipasang siang lalu beberapa jam kemudian kena angin.

“Ya karena belum kering masih basah, kena angin dan kena tempias air hujan yang kebetulan di bangunan tersebut belum beratap jadi roboh. Tapi sekarang sudah dipasang lagi dan sudah diatas. Tinggal melaster dinding. Jika sudah selesai, Bupati mengatakan beliau akan resmikan Bila perlu di akhir bulan Desember akan diresmikan dan ketika Januari masuk semester genap tahun pelajaran 2018-2019 SD regrouping itu telah bisa ditempati oleh siswa dan gur,” ujarnya.

Untuk proses belajar mengajar sementara, selama ini menumpang di SDN 6 Nanga Pinoh dan belajarnya sore hingga ke depan. Namun jika pembangunan sudah selesai. Maka di Januari nanti anak-anak bisa belajar di pagi hari dengan sekolah. Terkait nama sekolah itu nantinya. Akan mengambil salah satu nama SD yang diregrouping, apakah SDN 5 atau SDN 11 Nanga Pinoh. Yang mana penetapan nama menggunakan keputusan Bupati Melawi.

“Bagaimana untuk namanya tentu kita pakai salah satu nama itu. Ya ini dalam rangka untuk memudahkan nomenklatur pada Dapodik di KementerianPendidikan dan Kebudayaan.Sehingga tidak kacau biodatanya.Maka dari itu harus memakai salah satu nama sd yang di Regrouping,” pungkasnya. (Ed/KN)