DPRD : Pengawasan Ketat Pembangunan Sbi Kalsel

oleh
oleh

Komisi IV bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan meminta instansi terkait melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pembangunan sekolah berstandar internasional di provinsi tersebut. <p style="text-align: justify;">Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Akhmad Jazuli dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Banjarmasin, Jumat (04/02/2011), usai melakukan peninjauan pembangunan sekolah berstandar internasional (SBI) di sekitar Jalan A. Yani Km17 Kecamatan Gambut. <br /><br />Dalam peninjauan lapangan Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan itu, melihat kondisi pembangunan sarana dan prasarana SBI yang belum rampung yang semestinya sudah bisa operasional awal tahun pelajaran 2011/2012. <br /><br />"Setelah melihat secara fisik serta mendengar penjelasan dari pihak Dinas Pendidikan Kalsel dan kontraktor, kami bisa memaklumi permasalahan yang dihadapi. Namun ke depan permasalahan tersebut jangan terulang," katanya mengingatkan. <br /><br />Pembangunan sarana dan prasarana SBI di Gambut Kabupaten Banjar, Kalsel itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2010 provinsi setempat sebesar Rp5,7 miliar lebih, yang semestinya atau sesuai kontrak, selesai 29 Desember 2010. <br /><br />Sedangkan rencana pembangunan sarana dan prasarana SBI dari APBD 2010 terdiri dari 10 ruang/kelas belajar. Kemudian perkantoran, laboratorium bahasa dan komputer masing-masing satu unit bangunan serta satu mushalla. <br /><br />Pada Tahun Anggaran 2011 dari APBD provinsi setempat kembali mendapat alokasi sebesar Rp10 miliar, untuk menambah ruang belajar sebanyak 10 kelas serta satu gedung asrama yang mampu menampung sekitar 600 siswa. <br /><br />"Pelaksanaan pembangunan Tahun Anggaran 2011 diharapkan tepat waktu, sehingga tahun pelajar 2012/2013 sudah bisa berfungsi," katanya mengutip harapan anggota Komisi IV DPRD Kalsel. <br /><br />Ia mengungkapkan, hal lain yang menjadi perhatian dan sorotan anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi keagamaan, yaitu keberadaan mushalla di kawasan SBI tersebut. <br /><br />Karena keadaan bangunan mushalla itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan rencana penampungan siswa, yaitu cuma mampu menampung sekitar 30 orang, sehingga nanti kesulitan untuk shalat berjamaah dengan jumlah lebih banyak lagi. <br /><br />"Luasan mushalla di kompleks SBI itu sebaiknya minimal mampu menampung 100 orang jamaah dan akan lebih baik kalau lebih luas lagi. Karena fungsinya bisa untuk kegiatan keagamaan lainnya, bukan cuma buat shalat," demikian Jazuli. <strong>(phs/Ant)</strong></p>