Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyatakan, perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di wilayah perbatasan provinsi itu sudah cukup baik. <p style="text-align: justify;">"Buktinya tahun 2011, pemerintah telah menganggarkan untuk pembangunan infrastruktur di Badau, Kabupaten Kapuas Hulu Rp50 miliar, jalur Sambas ke Pos Lintas Batas Aruk, Kabupaten Sambas Rp300 miliar," kata Cornelis di Pontianak, Senin (31/01/2011). <br /><br />Ia menjelaskan, dengan dukungan begitu besar untuk pembangunan wilayah perbatasan, artinya pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang baik. <br /><br />Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi KalBar Jakius Sinyor menyatakan, pembangunan ruas jalan antara Sambas menuju Aruk di perbatasan Indonesia dengan Malaysia baru memasuki tahap pelelangan. <br /><br />"Kalau tidak ada halangan akhir Februari atau awal Maret 2011 proses pembangunan ruas jalan itu sudah mulai dilakukan," katanya. <br /><br />Ia menjelaskan, pembangunan ruas jalan antara Sambas-Aruk tahun 2011 mendapat alokasi sekitar Rp300 miliar untuk memperkuat fungsi jalan itu sepanjang 100 kilometer. <br /><br />Jakius menambahkan, selain dari APBN, sumber pendanaan untuk pembangunan ruas jalan tersebut berasal dari Bank Pembangunan Asia sekitar Rp175 miliar. <br /><br />Aruk merupakan lokasi Pos Lintas Batas yang akan menjadi pintu resmi keluar masuk barang dan jasa dari dan ke Malaysia di Kabupaten Sambas Kalbar. <br /><br />PLB Aruk sudah diuji coba pada 1 Januari 2011 oleh Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid. Gubernur Kalbar Cornelis dan rombongan juga sudah memanfaatkan Pos Lintas Batas tersebut dan kembali ke Kalbar melalui Entikong. <br /><br />Sebagian besar ruas jalan dari Sambas ke Aruk kondisinya berupa tanah merah yang licin di waktu hujan. <br /><br />Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid menyatakan, PLB Aruk meski pun sudah dilakukan uji coba oleh Gubernur Kalbar Cornelis, tetapi hingga kini belum bisa difungsikan karena sarana pendukung jalan dari Sambas-Aruk masih buruk. <br /><br />"Apalagi sekarang musim penghujan, sehingga jalan yang sebagian besar masih berupa tanah merah sangat licin, dan berdebu di musim kemarau," ujarnya. <br /><br />Ia berharap, PLB Aruk bisa secepatnya difungsikan, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar dan Sambas umumnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>